Laju Penguatan IHSG Belum Beranjak

NERACA

Jakarta- Seharian laju pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali menunjukkan taringnya dengan mampu mempertahankan penguatan. Diakhir perdagangan Rabu (12/11), indeks BEI ditutup menguat sebesar 16,55 poin atau 0,33% ke posisi 5.048,84. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 4,15 poin atau 0,48% ke posisi 863,19.

Head of Research Valbury Asia Securities, Alfiansyah mengatakan, faktor positif dari dalam negeri mendukung IHSG BEI untuk kembali menguat, “Berkurangnya kekhawatiran pasar setelah kisruh antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) mereda menjadi salah satu faktor positif bagi pergerakan pasar,”ujarnya di Jakarta, Rabu (12/11).

Dia menambahkan sentimen yang tidak kalah penting bagi pasar yakni, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Pelaku pasar tetap menunggu kepastian dari kenaikan harga BBM yang kabarnya akan dilakukan pada bulan November ini,”Kenaikan BBM ini telah disampaikan Presiden RI Joko Widodo dalam pertemuan KTT APEC, bahwa Pemerintah Indonesia akan segera mengalihkan subsidi BBM dari bersifat konsumsi ke produksi," katanya.

Pengalihan subsidi itu, lanjut dia, untuk membangun pelabuhan, kanal, irigasi, penambahan kapal nelayan, pembangkit listrik dan berbagai infrastuktur masal lainnya. Pada perdagangan kemarin, aksi beli investor asing itu berhasil mendorong delapan indeks sektoral menguat. Hanya dua sektor melemah akibat aksi jual, yaitu sektor perdagangan dan pertambangan.

Berikutnya, indeks BEI Kamis diproyeksikan masih berada dalam tren menguat. Transaksi investor asing hingga sore tercatat melakukan pembelian bersih senila Rp 372,877 miliar di pasar reguler. Sementara di seluruh pasar nilainya Rp 2,144 triliun. Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 206.686 kali dengan volume 4,685 miliar lembar saham senilai Rp 6 triliun. Sebanyak 176 saham naik, 94 turun, dan 74 saham stagnan.

Volume dan nilai transaksi perdagangan saham kemarin naik tinggi gara-gara transaksi tutup sendiri saham PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) sebesar Rp 1,5 triliun di pasar negosiasi. Transaksi ini difasilitasi broker Indo Premier Securities (PD). Rata-rata bursa regional menutup perdagangan di zona hijau sore. Hanya pasar saham Singapura yang melemah terkena aksi ambil untung.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Astra Agro (AALI) naik Rp 550 ke Rp 24.150, Matahari (LPPF) naik Rp 475 ke Rp 14.900, Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 420 ke Rp 2.400, dan Asahimas (AMFG) naik Rp 350 ke Rp 7.025. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Adira Finance (ADMF) turun Rp 2.275 ke Rp 9.175, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 19.425, United Tractor (UNTR) turun Rp 625 ke Rp 18.500, dan Maskapai Reasuransi (MREI) turun Rp 275 ke Rp 12.600.

Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup naik 27,007 poin (0,54%) ke level 5.059,291. Sementara Indeks LQ45 menguat 6,044 poin (0,70%) ke level 865,084. Aksi beli investor asing itu berhasil mendorong sembilan indeks sektoral menguat. Hanya satu sektor melemah akibat aksi jual, yaitu sektor perdagangan.
Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 110.504 kali dengan volume 2,545 miliar lembar saham senilai Rp 2,518 triliun. Sebanyak 176 saham naik, 94 turun, dan 74 saham stagnan. Bursa-bursa regional masih bergerak variatif hingga siang. Bursa saham Tiongkok dan Singapura terkena tekanan jual sejak awal perdagangan.

 
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Tower Bersama (TBIG) naik Rp 375 ke Rp 9.375, Bank Mayapada (MAYA) naik Rp 370 ke Rp 2.350, Mayora (MYOR) naik Rp 275 ke Rp 26.000, dan Matahari (LPPF) naik Rp 275 ke Rp 14.700. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Adira Finance (ADMF) turun Rp 2.275 ke Rp 9.175, United Tractor (UNTR) turun Rp 200 ke Rp 18.925, Selamat Sempurna (SMSM) turun Rp 150 ke Rp 4.600, dan Surya Essa (ESSA) turun Rp 130 ke Rp 3.020.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka menguat sebesar 14,95 poin atau 0,30% ke level 5.047,24. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) juga mengalami penguatan menjadi 862,80 atau meningkat 3,76 poin (0,44%)

Analis Samuel Sekuritas, Tiesha Narandha Putri mengatakan bahwa terapresiasinya nilai tukar rupiah menjadi salah satu sentimen pendorong bagi kenaikan indeks BEI,”Rupiah menguat sekitar 0,1% pada awal perdagangan, kondisi itu menjadi salah satu pendukung bagi IHSG BEI untuk melanjutkan penguatannya," katanya.

Di sisi lain, lanjut dia, sentimen penguatan harga nikel serta minyak sawit mentah (CPO) yang kembali menguat juga berpotensi menjadi katalis positif bagi saham-saham di dalam negeri. Dari eksternal, dia mengatakan kembali menguatnya mayoritas bursa saham Asia pagi didukung bursa saham Amerika Serikat serta rencana penundaan kenaikan pajak penjualan di Jepang sehingga mendorong penguatan indeks Nikkei menambah katalis positif bagi indeks BEI pada Rabu.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 26,25 poin (0,11%) ke 23.834,53, indeks Nikkei naik 243,41 poin (1,42%) ke 17.366,20, dan Straits Times melemah 2,19 poin (0,07%) ke posisi 3.290,61. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…