Terus meningkatnya penyakit tuberculosis menjadi perhatian pemerintah untuk membasmi menekan jumlah penderita tuberculosis. Pasalnya, menurut Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) Washington, prevalensi kasus tubercolosis (TBC) di Indonesia lebih tinggi dibandingkan rata-rata kasus serupa di dunia.

Oleh karena sebagai bentuk dukungan melawan penyakit tersebut, PT Phapros Tbk yang sudah 6 dasawarsa bergelut dalam dunia kefarmasian di Indonesia terus aktif membasmi penyakit tersebut melalui seminar untuk mensosialisasikan “Phapros Dukung Gerakan Indonesia Bebas Tuberculosis,” Kami ingin ikut menekan jumlah kematian terhadap Tuberkulosis dengan mensosialisasikan bagaimana penatalaksanaan penyakit tuberculosis terkini terhadap teman-teman praktisi medis, dalam kesempatan ini pula kami memperkenalkan produk OAT (Obat Anti Tuberkulosis) terbaru kami yang berkualitas dan dengan harga yang kompetitif yaitu Pro-TB,”kata Direktur Utama PT Phapros Tbk, Iswanto di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, dengan produk farmasi yang di keluarkan perseroan diharapkan bisa menekan dan peningkatan infeksi menjadi MDR-TB (Multi Drug Resistance Tuberculosis) dapat dicegah. Dirinya menjelaskan, tingkat pemahaman penduduk dan kondisi alam Indonesia yang menyebabkan distribusi obat menjadi tidak mudah. Padahal sebenarnya apabila masih dalam tahap awal penyakit ini dapat lebih mudah disembuhkan dengan konsumsi obat rutin minimal enam bulan. (bani)