Debut Perdana di Pasar Modal - Blue Bird Lunasi Utang Senilai Rp 1,2 Triliun

NERACA

Jakarta– PT Blue Bird Tbk (BIRD) resmi menjadi perusahaan ke 19 yang menjadi perusahaan publik tahun ini. Perseroan mencatatkan sebanyak 376,5 juta saham atau setara 15% di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (5/11). Pasca pencatatan saham perdana (listing), perusahaan operator taksi terbesar di Indonesia ini segera melunasi utang kepada PT Bank Central Asia Tbk (BCA) senilai Rp 1,2 triliun.

Dalam aksi penawaran umum (initial public offering/IPO), harga pelaksanaan dipatok sebesar Rp 6.500 per saham. Dengan demikian, perseroan memperoleh dana sebesar Rp 2,4 triliun. Direktur Keuangan Blue Bird Robert Rerimasie mengatakan, sebanyak 53,04 persen atau setara Rp 1,2 triliun dana IPO akan digunakan untuk melunasi pinjaman bank. Sedangkan sisa 46,96 persen atau sekitar Rp 1,1 triliun dialokasikan untuk belanja modal 2015.

Pinjaman yang akan dilunasi terdiri atas kredit investasi senilai Rp 817,3 miliar dan utang kepada BCA sebanyak Rp 400 miliar. Utang tersebut akan jatuh tempo pada November 2014,”Sementara itu, total anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun depan sekitar Rp 2,7 triliun. Sebanyak 40 persen capex akan berasal dari hasil IPO, sementara sisanya merupakan kombinasi dari fasilitas pinjaman yang telah kami miliki dan cash flow,” kata Robert di Jakarta, kemarin.

Sesuai rencana, dana capex akan digunakan untuk menambah jumlah armada. Blue Bird akan merealisasikan 7.504 izin taksi reguler selama 2015-2016. Selain itu, perseroan juga mengantongi 68 izin taksi eksekutif. Perseroan juga berencana membangun sejumlah depo dengan investasi Rp 390-400 miliar.

Selama 2009-2013, Blue Bird menambah rata-rata 4.526 unit taksi reguler baru dan delapan pool setiap tahun. Pada tahun ini, perusahaan telah memesan 2.900 taksi reguler dan 975 unit di antaranya sudah tiba.

Per semester I-2014, Blue Bird sudah memiliki armada sebanyak 30.469 unit, yang terdiri atas 24.258 taksi reguler, 1.247 taksi eksekutif, 4.541 limusin dan kendaraan sewa mobil, serta 603 bis sewa. Sedangkan jumlah pool yang dimiliki perusahaan mencapai 61 unit.

Sebagai informasi, debut perdana di pasar modal, saham PT Blue Bird Tbk langsung dibuka melejit sebesar 16,15% atau naik Rp1.050 pada pencatatan saham perdananya. Harga saham perseroan yang dipatok sebesar Rp6.500 per lembar saham ini langsung naik ke level Rp7.550 per saham setelah sebelumnya naik ke Rp7.000 per saham.

Saham perseroan sempat menyentuh level tertingginya di posisi Rp8.175 per lembar saham. Adapun frekuensi saham perseroan tercatat sebesar 1.063. Sementara itu, volume transaksi perdagangan saham perseroan pagi ini sudah tercatat sebanyak 5,9 juta lembar saham senilai Rp45,3 miliar.

Nilai kapitalisasi pasar perseroan tercatat sebanyak Rp16.263.650.000.000. Perusahaan yang digawangi Purnomo Prawiro ini merupakan emiten ke-19 di 2014 atau menjadi perusahaan ke-502 yang mencatatkan sahamnya di BEI. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…