Garuda Superhero, Bangkitkan Jiwa Pahlawan Anak Indonesia


Dibandingkan film superhero luar negri, menonton film superhero asli Indonesia yang punya nilai kuat dan mencerminkan kearfilan lokal lebih memberikan manfaat pada anak, antara lain membuka wawasan anak, membebaskan dan memacu anak untuk berpendapat atas isi film, serta mengembangkan karakter anak untuk berbuat baik bagi kemanusiaan.

NERACA

Film atau komik-komik superhero, selain bisa menjadi penghibur, ternyata bisa dijadikan sarana untuk membentuk karakter seorang anak. Anak-anak yang mengidolakan superhero tertentu umumnya akan mencontoh tindakan dan karakter si superhero.

Namun sayangnya, belakangan ini  image superhero yang melekat pada anak-anak Indonesia justru identik dengan tokoh-tokoh Marvel seperti Superman, Batman, Spiderman, dan lain sebagainya, yang dalam sebuah studi justru justru menyodorkan contoh yang buruk bagi anak seperti mengajarkan kekerasan dan balas dendam sebagai jalan hidup.

Ya, kehadiran sosok superhero atau pembela kebenaran dalam berbagai judul film besutan asing bukanlah tanpa cacat. Berbeda dengan tokoh kepahlawanan masa lalu yang cenderung manusiawi seperti melakukan pekerjaan sebagai manusia biasa dan percaya pada keadilan sosial, sementara tokoh kepahlawanan zaman sekarang yang jarang berbicara tentang keutaman berbuat baik bagi kemanusiaan dan condong menyajikannya dengan aksi kekerasan guna menghadirkan identitas diri sebagai pembela kebenaran.

Adegan-adegan ini pastinya sangat tabu untuk dilihat anak karena dapat mempengaruhi kondisi psikis mereka. Selain adegan-adegan di atas, adapula beberapa nilai yang kurang baik bagi anak-anak, misalnya balas dendam, berfoya-foya, dan bahkan mungkin terorisme. Lihat saja tokoh pahlawan modern seperti Iron Man, yang kaya, playboy dan arogan. Sebaliknya, tokoh pahlawan masa lalu tidaklah melawan penjahat melainkan layaknya masyarakat awam yang memiliki banyak masalah dan rapuh, namun bijak dalam menyelesaikan masalah. 

Demi menyebarkan jiwa pahlawan sesungguhnya yang punya nilai kuat dan mencerminkan kearfilan lokal pada anak-anak Indonesia, sineas dalam negeri menghadirkan figure Garuda sebagai Pahlawan Super bercitarasa lokal. Film Garuda Superhero merupakan terobosan yang dilakukan oleh Garuda Sinergi Putaar Sinema di tahun 2014. Film ini diproduseri oleh Dhoni Ramadhan dengan Executive Producer Drs. H. Mulyadi, MMA memiliki target penonton dari keluarga dan anak-anak.

Selain mencetak karakter pahlawan pada anak, kehadiran film Garuda Superhero ini juga sejalan dengan visi yang dimiliki oleh Presiden terpilih Jokowi yang ingin menghidupkan industri kreatif di tanah air.  

Meskipun belum rilis di bioskop, sudah banyak tokoh yang mengetahui dan memberikan dukungan terhadap film Superhero pertama Indonesia yang diproduksi dengan teknologi CGI (Computer Generated Imagery). Berbagai tokoh tersebut berasal dari tokoh agama, tokoh masyarakat, diplomat hingga pejabat pemerintahan.

Dukungan pertama dari Tokoh Agama, Ustad Yusuf Mansyur. Tokoh agama yang memang pecinta film superhero dan robot ini sangat bangga dengan kemampuan sineas Indonesia yang bisa memproduksi film Superhero lokal namun rasa internasional. Bahkan beliau tidak menolak ketika diminta untuk menjadi cameo sebagai Menteri Agama dalam film ini. 

Selain itu, dukungan juga disampaikan oleh psikolog dan pemerhati anak, Kak Seto, kepada film Garuda Superhero. Pada saat menyaksikan teaser film, Kak Seto semakin yakin akan kemampuan kreatif anak-anak Indonesia dalam berkarya termasuk dalam industri perfilman.

Film Garuda Superhero sendiri dapat disaksikan di bioskop Indonesia pada tanggal 11 Desember 2014 mendatang. Tidak hanya berhenti sampai film saja, Garuda Superhero juga akan hadir dalam bentuk serial komik, Collectible Cards, Mobile & Arcade Game, dan berbagai bentuk produk derivatif lainnya.

Workshop "Creating Creator"

Tidak hanya sekedar menawarkan sosok Superhero baru ala negeri sendiri, Film Garuda Superhero juga memiliki misi mensosialisasikan teknologi animasi CGI melalui berbagai rangkaian roadshow yang digelar. Roadshow berupa  workshop singkat animasi dasar ini dimaksudkan untuk lebih memperluas minat generasi muda terhadap industri kreatif, khususnya animasi. Target pelaksanaan roadshow ditujukan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Dalam setiap lokasi roadshow, semua peserta akan diajak untuk mengetahui proses pembuatan film Garuda Superhero. Tim kreatif Garuda Superhero yang digawangi oleh Tim Gen-Kreatif membagi sesi roadshow ini menjadi 2 sesi yaitu sesi interaktif dan sesi workshop.

Pada sesi interaktif akan diisi oleh beberapa pembicara yang akan mengajak peserta memahami tentang teori otak dan kreatifitas serta inspirasi kreatif dari pelaku dunia animasi. Setelah itu sesi workshop akan dimulai dengan pemutaran teaser singkat film Garuda Superhero. Usai menonton, peserta akan diajak untuk belajar membuat film dengan teknik CGI. Untuk membuat simulasinya, tim kreatif membawa Green Screen yang ditempatkan pada lokasi workshop. Film Garuda Superhero sendiri memang film yang memadukan Live-Action dengan teknologi CGI pada proses paska produksinya.

Setelah sesi teori singkat diberikan, para peserta kemudian dibagi ke dalam beberapa kelompok. Dimana masing-masing kelompok akan diberi tugas memproduksi film pendek, sehingga kelompok tersebut dituntut membentuk tim produksi yang terdiri atas sutradara, penulis, director of photography (dop), editor dan pemain film. Setiap karya yang berhasil diproduksi kemudian akan ditonton bersama oleh seluruh peserta.

Sedangkan untuk kalangan perguruan tinggi, roadshow yang dilakukan akan lebih menitikberatkan pada praktek pengerjaan film CGI melalui produksi langsung kepada semua peserta. Akan hadir sebagai pemberi materi yaitu tim kreatif dan pemain film Garuda Superhero yang akan berbagi pengalaman langsung pada saat terlibat pengerjaan film ini.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…