Akuisisi Bumi Sawindo Permai - Bukit Asam Geluti Bisnis Perkebunan Sawit

NERACA

Jakarta – Ditengah lesunya bisnis pertambangan batu bara, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berinisiatif untuk mengembangkan bisnsi lain atau diversifikasi pada usaha pekebunan kelapa sawit. Oleh karena itu, perseroan melalui anak perusahaannya, PT Bukit Multi Investama mengakuisisi seluruh saham perusahaan perkebunan kelapa sawit, PT Bumi Sawindo Permai (BSP).

Dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (21/10) disebutkan, perusahaan Bumi Sawindo Permai memiliki luas lahan mencapai 8.346 hektare (ha) dan merupakan bagian dari wilayah Izin usaha Pertambangan (IUP) PTBA di area Banko, Tanjung Enim, Sumatera Selatan.

Di dalam lahan tersebut, BSP juga memiliki pabrik pengolahan sawit dengan kapasitas 45 ton per jam tandan buah segar dan pembangkit listrik milik sendiri berbahan bakar limbah kelapa sawit dengan kapasitas 5 megawatt (MW) untuk menunjang operasional pabrik.

Sekretaris Perusahaan PTBA Joko Pramono mengatakan, dalam lahan yang diakuisisi itu terdapat cadangan batu bara sebanyak 580 juta ton dari total cadangan sebanyak 1,99 miliar ton milik PTBA,”Dengan begitu, akuisisi ini merupakan upaya perusahaan untuk pemenuhan pasokan batu bara bagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) mulut tambang, yang dalam persiapan pembangunan dan sejumlah proyek PLTU mulut tambang berikutnya," kata dia.

Adapun PLTU mulut tambang, yang batu baranya dipersiapkan dari lahan perkebunan tersebut, yakni PLTU Banko Tengah dengan kapasitas 2x620 MW (Sumsel 8) yang akan beroperasi pada 2017-2018. PLTU yang dipersiapkan untuk memenuhi kebutuhan listrik di Sumatera dan Pulau Jawa ini akan menyerap batu bara sekitar 5,4 juta ton per tahun atau sekitar 150 juta ton untuk kontrak pasokan selama 25 tahun.

Kontrak pasokan dengan PLTU Sumsel 8 merupakan bagian dari total 574 juta ton kontrak pasokan jangka panjang PTBA saat ini.  Sebelumnya, PT Bukit Asam Tbk mendirikan anak usaha yang bergerak dalam bidang jasa pelengkap pertambangan. Pendirian anak usaha ini dilakukan perseroan selain untuk mendukung kegiatan usaha, juga diharapkan dapat memberikan kemampuan perseroan untuk melakukan pengelolaan jadwal waktu proyek serta efisiensi dari segi biaya.

Anak usaha yang didirikan perseroan bernama PT Bukit Multi Investama. Pendirian dilakukan pada 9 September 2014 di hadapan Fathiah Helmi SH. PT Bukti Multi Investama adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan umum, jasa, percetakan, pembangunan, perindustrian, pengangkutan darat, perkebunan dan pertanian, pengelolaan hasil dan turunannya; serta bidang properti. Pemegang saham PT Bukit Multi Investama adalah perseroan dengan kepemilikan 99,86% atau 70.000 saham dan sisanya dimiliki Yayasan Keluarga Besar Bukit Asam sebanyak 100 saham atau 0,04%.

Guna menopang target penjualan tahun ini, perseroan tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi saja. Namun juga memperkuat infrastruktur untuk menunjang produski. Salah satunya, perseroan akan meningkatkan kapasitas pelabuhan Tarahan dari 13 juta ton per tahun menjadi 25 juta ton per tahun. Rencananya, proyek peningkatan kapasitas pelabuhan Tarahan ditargetkan selesai pada semester II tahun 2014. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…