Surya Semesta Bukukan Kontrak Rp 2,3 Triliun

NERACA

Jakarta – Emiten properti, PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) hingga kuartal III-2014 mencatat raihan kontrak senilai Rp 2,3 triliun, atau turun dari periode yang sama tahun lalu. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (16/10).

Seluruh kontrak yang diraih berasal dari usaha jasa konstruksi melalui anak usahanya, PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA). Walaupun turun, namun raihan kontrak baru tersebut telah mencapai 63,5% dari target 2014 sebesar Rp 3,7 triliun. Manajemen mengungkapkan, turunnya raihan kontrak perseroan karena secara umum roda perekonomian Indonesia mengalami perlambatan sehubungan diselenggarakannya pemilihan umum (pemilu).

Perseroan mengungkapkan, berlangsungnya pemilu dianggap memberikan dampak negatif bagi usaha jasa konstruksi. Manajemen menyatakan, di sisi lain, proyek infrastruktur jalan tol Cikampek – Palimanan sepanjang 116 kilometer (Km) tetap berjalan sesuai jadwal. Rencananya, selesai pada Juni tahun depan dan akan resmi beroperasi pada Agustus 2015.

Hingga saat ini, progress proyek tersebut telah mencapai 60% dan akan mencapai 80% pada akhir tahu ini. Proyek tersebut diharapkan memberi kontribusi Rp 250 miliar terhadap laba bersih perseroan melalui Nusa Raya Cipta. Sementara itu, dari sektor bsinis properti kawasan industri perseroan berhasil membukukan penjualan lahan industri seluas 22,8 hektare (ha) melalui anak usaha, PT Suryacipta Swadaya (SCS). Penjualan lahan industri yang telah dibukukan telah mencapai 57% dari target penjualan lahan tahun ini.

Disebutkan, walaupun jumlah penjualan lahan industri turun 41% dibandingkan periode sama tahun lalu, tetapi harga rata-rata penjualan naik 5% menjadi sebesar US$ 134,8 per meter persegi, dibandingkan US$ 128,3 per meter persegi pada tahun lalu.

Lebih lanjut dijelaskan, SCS juga berhasil mendapatkan izin lokasi lahan baru seluas 2.000 ha di Subang, Jawa Barat. Izin lokasi tersebut berjangka waktu tiga tahun hingga 2015. Hingga akhir September tahun ini, SCS telah membebaskan tanah seluas 50 ha.

Sedangkan untuk sektor perhotelan, Surya Semesta telah resmi mengoperasikan Batiqa Hotel & Apartements Karawang pada 18 September 2014. Properti tersebut berklasifikasi standar hotel bintang tiga, memiliki 80 superior room, 57 unit apartemen.

Tahun depan, perseroan berencana untuk meluncurkan lima Batiqa Hotels di Cirebon, Jababeka, Palembang, Pekanbaru, dan Lampung. Sementara pada 2016, persroan berencana untuk mengoperasikan satu hotel lai yang bernama Batiqa Casablanca. Sebagai informasi, pendapatan Surya Semesta pada semester I-2014 turun 7,19% menjadi Rp 2,18 triliun. Sementara laba periode berjalan susut 39,65% menjadi Rp 241,21 miliar. Perusahaan itu hanya mengantongi penjualan lahan seluas 16,6 ha senilai Rp 242,7 miliar. Padahal semester I-2013 menjual 61,7 ha lahan, atau senilai Rp 572,9 miliar. (bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…