Dwi Soetjipto, Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk(SMGR) - Disegani Domestik Diakui Dunia

Kemampuannya mengurai tantangan menjadi peluang bisnis membawa PT Semen Indonesia (Persero) Tbk(SMGR) menapaki sukses gemilang. Dwi Soetjipto adalah sosok visioner dibalik industri semen nasional yang membanggakan.

 

NERACA

 

Dunia akan selalu bergerak mengikuti dinamika waktu. Perubahan tak akan pernah bisa ditolak. Kuncinya adalah ikut berubah, atau mati dan menyerah oleh waktu. Demikian iamenggenggam pendirian yang berhasil membuktikannya.

 

Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero), Tbk (SMGR)Dwi Soetjipto, memang berhasil menggabungkan tiga BUMN industri semen (Semen Padang, Semen Tonasa, dan Semen Gresik) dalam strategic holding company, Semen Indonesia Group (SMIG).

 

Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten SMGR (Semen Gresik) ini, bahkan telah mengukuhkan sebagai BUMN bergelar multinational corporation yang mampu merambah pangsa pasar Asia Tenggara.

 

Sepanjang semester I/2014, PT Semen Indonesia (Persero), Tbk (SMGR) telah mencapai penjualan produk semen hingga 12,73 juta ton atau meningkat 4,9% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni 12,14 juta ton.

 

Pria berpostur mungil ini menuturkan kinerja penjualan tersebut melampaui rata-rata penjualan industri semen nasional sebesar 4%. “Meski pertumbuhan ekonomi selama kuartal I/2014 melambat di level 5,2%, terang Dwi akrab ia disapa.

 

Namun ia menjelaskan bila pada kuartal II/2014, level pertumbuhan diprediksi masih akan stagnan akibat belum membaiknya perekonomian global, terutama Tiongkok yang pertumbuhannya mulai melambat.

 

Penjualan semen relatif stagnan pada semester I/2014, karena ekonomi sedikit melambat. Selain itu, hujan turun cukup berkepanjangan pada awal tahun ini, sehingga memengaruhi penjualan semen,” terangnya.

 

Ia menilai bila faktor penyelenggaraan pemilu juga cukup memengaruhi penjualan semen. Masyarakat dan investor masih mengikuti perkembangan hiruk-pikuk kampanye politik. Bahkan banyak dari orang yang menunda investasi, sehingga turut memperlambat penjualan semen.

 

Di tengah perlambatan penjualan semen, kami tetap berhasil membukukan pertumbuhan profit dan pendapatan yang relatif tinggi. Itu membuktikan strategi kami berhasil dalam mengoptimalkan profitabilitas, ujarnya bertekad.

 

Perseroan memang mencatat kinerja excellent. Pada semester I/2014, perseroan mampu memperoleh laba bersih Rp 2,78 triliun atau meningkat 8,61% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yakni Rp 2,56 triliun. Perseroan bahkantelah membukukan pendapatan Rp 12,88 triliun, meningkat 12,8% dibanding tahun lalu sebesar Rp 11,42 triliun.

 

Kami terus menjaga keberlanjutan bisnis dengan melakukan berbagai paduan strategi, baik dari sisi produksi, perluasan distribusi, efisiensi, dan optimalisasi berbagai peluang, ujar Dwi.

 

Selain mendominasi 44% pangsa pasar domestik, PT Semen Indonesia (Persero), Tbk (SMGR) pun aktif melakukanekspansi bisnis di wilayah regional dengan membidik tujuh negara di Asia.

 

Gebrakan pertama dilakukan dengan mengakuisisi perusahaan semen asal Vietnam bernama Thang Long Cement Joint Stock Company. Pabrik di Vietnam ini akan menyuplai pasar Laos, Kamboja, Malaysia, hingga Singapura.

 

Pada tahun 2014, ekspansi ini terus berlanjut ke Myanmar. Meskipun saat ini transaksi akuisisi dengan salah satu produsen semen di Myanmar masih menyisahkan persoalanperizinan, manajemen PT Semen Indonesia (Persero), Tbk (SMGR) kembali membidik Bangladesh, “Kami akan hadir di tujuh negara termasuk di Indonesia sendiri, dan Timor Leste,” tegas Dwi Soetjipto memperkuat sektor hulu perseroan.

 

Merambah Properti

Selain memperkuat sektor hulu, PT Semen Indonesia(Persero), Tbk (SMGR) juga melakukan sejumlah aksi korporasi di sektor hilir. Langkah visioner pun terentang dengan rencana pendirian sejumlah anak perusahaan, satu diantaranya; bidang properti. Strategi yang mengiringi kesiapan perseroan dalam menghadapi pasar bebas pasca berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

 

Dwi Soetjipto menuturkan, perseroan berencana mengoptimalkan lokasi bekas pabrik semen untuk menjadi area perkantoran dan hunian di Wilayah Gresik, “Untuk meningkatkan produktivitas dan efektivitas diseluruh anak usaha PT Semen Indonesia (Persero), Tbk (SMGR) maka operasional kantor pusat PT Semen Gresik (Persero) akanpindah ke Tuban,” ujarnya.

 

PT Semen Indonesia (Persero), Tbk (SMGR) telah menggandeng BUMN properti PT Wijaya Karya (Wika) untuk membentuk anak usaha yang berada langsung dibawah PTSemen Indonesia (Persero), Tbk (SMGR).

 

Pengembangan sektor hilir dibidang properti, ungkap Dwi,merupakan salah satu cara revitalisasi aset yang ada, artinya aset nonproduktif dibuat menjadi aset produktif. Namun saat ini banyak permasalahan legal yang menghambat pengembangan sektor hilir, seperti dispute bahwa aset BUMN merupakan kekayaan negara atau kekayaan negara yang dipisahkan, “Bila tidak dijual, kita manfaatkan saja untuk menghasilkan added value,” ungkapnya.

 

Meski akan dibangun di lahan bekas pabrik semen, Dwi menuturkan, struktur tanahnya sangat padat. Begitu pula dengan akses air bersih, karena itu perseroan memastikan unit bisnis baru harus memikirkan waterplan-nya, Selama ini, pabrik Semen Gresik pun telah memiliki waterplan. Kalau perumahan jadi di sana, ya mungkin bisa dari situ (waterplan-nya), jelas Dwi. 

 

Selain properti, Semen Indonesia juga tengah menjajaki bisnispowerplant (pembangkit listrik), infrastruktur utamanya jalan tol, serta bisnis betok pra cetak.

 

Keberanian seorang Dwi Soejtipto, untuk mengangkat bidak pertama dalam percaturan bisnis dipasar global sesungguhnya langkah yang menggetarkan dada segenap anak bangsa. Sikap kepemimpinan yang meletupkan rasa percaya diri bila sesungguhnya, kita mampu mengibarkan sang pusaka di mancanegara.

 

Bukan sekadar mampu berdiri dengan kaki sendiri, namun kita juga mampu melangkah menjejakkan kaki dipelbagai tempat dimuka bumi ini. Dan berkata dengan lantang, “Kamibangsa Indonesia. Dan kami Mampu.”

Tekad segenap awak PT Semen Indonesia (Persero), Tbk (SMGR) mewujudkan visi; “Menjadi perusahaan persemenan terkemuka di Indonesia dan Asia Tenggara,” pun akhirnya diakui banyak lembaga nasional hingga internasional.

Satu diantaranya adalah anugerah bergensi dari sebuah media ekonomi internasional yang bermarkas di Amerika Serikat. Saat The Global 2000 menobatkan PT Semen Indonesia(Persero), Tbk (SMGR) sebagai The World’s Largest Public Companies dari Majalah Forbes Indonesia, Agustus lalu.

 

Forbes Global 2000 merupakan kumpulan dari 2000 perusahaan publik seluruh dunia, yang dianggap memiliki kinerja terbaik. Penilaian berdasar empat aspek; penjualan, laba, aset, dan nilai pasar.

 

Tentu saja pencapaian ini akan menjadi rujukan bagi para pelaku bisnis maupun investor mancanegara untuk dapat mengetahui kinerja perusahaan publik yang terdaftar dalam bursa saham di berbagai negara.

 

Dengan masuknya Semen Indonesia dalam daftar Forbes Global 2000, kata Dwi, akan menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik, berdaya saing global, yang sekaligus mampu memenuhi ekspektasi publik internasional.

BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…