Riset Dosen, Meningkatkan Kualitas Mahasiswa

NERACA

Seperti dua sisi koin, dalam mentransfer pengetahuan dosen harus rajin melakukan riset serta menghasilkan berbagai karya ilmiah yang sesuai dengan bidang keilmuannya. Dosen yang hanya mengajar seperti restoran yang hanya menjual makanan.

Ya, dosen harus rajin menghasilkan berbagai karya ilmiah yang sesuai dengan bidang keilmuannya. Hal itu penting, karena dengan menulis karya ilmiah, dosen telah turut berperan mengembangkan dan menggali ilmu pengetahuan yang berkontribusi dalam kemajuan bangsa.

Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Harsoyo mengatakan dosen mempunyai porsi pengaruh paling besar di antara sivitas akademika lainnya dalam menjaga kualitas akademik di universitas. Selain dituntut untuk mampu mengajar dengan kualitas akademik yang baik, seorang dosen juga harus bisa meningkatkan kualitas individu yang lain dengan berbagai cara.

"Hal itu bisa dilakukan melalui penelitian, penulisan ilmiah, dakwah Islamiyah atau pengabdian masyarakat yang dikenal sebagai catur dharma di UII," kata dia

Dengan riset dosen dapat mengajarkan materi yang dikembangkan sendiri dan kuasai dengan baik, sehingga perkuliahan menjadi lebih menarik dan bermakna.  Budaya riset yang dilakukan dosen dapat melatih kemampuan mahasiswa memecahkan masalah dan learning how to learn dengan fasih. Juga menumbuhkan keingintahuan dan apresiasi mahasiswa terhadap ilmu pengetahuan.

Guna meningkatkan jumlah dan kualitas publikasi penelitian dosen dan mahasiswa di jurnal internasional, belum lama ini Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya (FPSB) UII melakukan kerjasama penelitian dengan universitas negara tirai bambu, Zhejiang University , Tiongkok. Keduanya melakukan kerjasama penelitian yang terangkum dalam CRCEP (Cross-Cultural Research Collaboration and Exchange Program).

Para peneliti dari kedua universitas menitikberatkan minat mereka dalam tiga isu pokok sebagai topik penelitian, yaitu tentang kepemimpinan, konflik, dan keluarga. Ketiga isu ini akan dikaji dengan pendekatan lintas budaya berdasarkan perspektif Indonesia dan Tiongkok.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…