IHSG Belum Beranjak Dari Zona Positif

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan Rabu, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup menguat 40,358 poin (0,82%) ke level 4.962,940. Sementara Indeks LQ45 menanjak 7,769 poin (0,93%) ke level 839,113,”Positifnya bursa saham di kawasan regional membuat pelaku pasar saham di dalam negeri melanjutkan aksi beli," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakata, Rabu (15/10).

Namun, menurut dia, kenaikan indeks BEI masih cenderung tertahan menyusul masih adanya aksi lepas dari investor asing. Pada perdagangan kemarin, mayoritas sektor seperti pada saham-saham di industri keuangan, konsumer, dan manufaktur cukup memberikan amunisi untuk menopang IHSG di area positif pada Rabu.

Sementara analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan, sentimen politik di dalam negeri yang cenderung positif menjelang pelantikan Presiden-Wapres RI baru membuat pelaku pasar saham kembali mengambil posisi beli. Di sisi lain, lanjut dia, secara teknikal indeks BEI mencoba untuk keluar dari tren pelemahan. Beberapa saham yang dapat diperhatikan untuk diakumulasi diantaranya, bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Wijaya Karya Tbk (WIKA), PTPP Tbk (PTPP).

Berikutnya, indeks BEI Kamis diproyeksikan akan bergerak menguat seiring optimisme pasar bila pemerintahan Jokowi dan Jusuf Kalla mampu membawa perbaikan ekonomi kedepan. Pada perdagangan kemarin, saham-saham komoditas jadi penghambat laju IHSG setelah kena koreksi akibat dilepas investor asing. Transaksi investor tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 182,897 miliar di seluruh pasar. Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi sebanyak 237.564 kali dengan volume 4,352 miliar lembar saham senilai Rp 6,204 triliun. Sebanyak 165 saham naik, 137 turun, dan 67 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia mempertahankan momentum dan menutup perdagangan dengan kompak di zona hijau. Bursa saham Jepang masih melaju paling kencang sampai sore. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Taisho (SQBI) naik Rp 6.000 ke Rp 333.000, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 5.000 ke Rp 410.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.525 ke Rp 58.325, dan Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 1.100 ke Rp 7.100.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multi Bintang (MLBI) turun Rp 85.000 ke Rp 1,3 juta, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.600 ke Rp 19.700, Astra Agro (AALI) turun Rp 975 ke Rp 20.825, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 800 ke Rp 17.200.

Perdagangan sesi pertama, indeks BEI ditutup menguat 36,793 poin (0,75%) ke level 4.959,375. Sementara Indeks LQ45 menanjak 7,371 poin (0,89%) ke level 838,715. Saham-saham yang harga sudah murah akibat koreksi kini jadi incaran investor. Saham-saham lapis dua naik cukup tinggi berkat aksi beli ini.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 137.050 kali dengan volume 2,146 miliar lembar saham senilai Rp 2,868 triliun. Sebanyak 150 saham naik, 112 turun, dan 68 saham stagnan. Bursa-bursa regional kompak menguat setelah diawal perdagangan bergerak mix. Bursa saham Jepang memimpin penguatan dengan naik hampir satu persen.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Elang Mahkota (EMTK) naik Rp 1.000 ke Rp 7.000, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 980 ke Rp 5.075, Gowa Makassar (GMTD) naik Rp 975 ke Rp 8.475, dan Bina Dana (ABDA) naik Rp 475 ke Rp 5.900. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 2.000 ke Rp 20.300, United Tractor (UNTR) turun Rp 600 ke Rp 17.400, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 300 ke Rp 11.675, dan SMART (SMAR) turun Rp 300 ke Rp 7.000.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka menguat 25,20 poin atau 0,51% menjadi 4.947,78 dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 6,31 poin (0,76%) ke level 837,65 karena mendapat sentimen positif dari bursa saham global,”Laju IHSG BEI mendapat sentimen positif dari mayoritas bursa saham global sehingga kembali memicu pelaku pasar di dalam negeri melakukan aksi beli," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia, Reza Priyambada.

Dia menambahkan bahwa nilai tukar rupiah yang kembali mengalami apresiasi pada awal perdagangan menambah sentimen positif bagi indeks BEI untuk melanjutkan penguatan. Meski demikian, kenaikan indeks BEI diperkirakan masih cenderung terbatas di tengah antisipasi data laporan keuangan emiten kuartal tiga.

Sementara itu, Head of Research Valbury Asia Securities Alfiansyah menambahkan, penguatan indeks BEI diharapkan diiringi dengan kenaikan nilai dan volume transaksi. Sejauh ini kenaikannya belum didasari oleh basis yang kuat."Namun, potensi peningkatan masih terbuka dengan pola pergerakan di dua arah. Hal ini merupakan peluang untuk mengakumulasi saham sebelum pelantikan presiden-wakil presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 20 Oktober 2014 mendatang," katanya.

Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka menguat 55,40 poin (0,24%) ke 23.103,37, indeks Nikkei naik 5,47 poin (0,04%) ke 14.941,98 dan Straits Times menguat 9,10 poin (0,28%) ke posisi 3.203,23. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…