Tambah Saham Publik - Link Net Bakal Gelar Private Placement

NERACA

Jakarta - PT First Media Tbk, salah satu pemegang saham PT Link Net Tbk (LINK), perusahaan bergerak di bidang penyelenggaraan jaringan tetap berbasis kabel, multimedia dan jasa akses internet akan kembali menjual saham LINK untuk menambah saham di publik. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, penjualan saham itu dilakukan dengan mekanisme private placement. Saham Link Net yang dilepas itu merupakan milik Asia Link Dewa Pte Ltd. Saat ini, komposisi kepemilikan saham Link Net, Asia Link Dewa Pte Ltd memiliki 49% saham LINK, lalu PT First Media Tbk memiliki saham LINK sebesar 41%, dan OCBC Securites Pte Ltd sebesar 7%, dan sisanya masyarakat sekitar 3%.

Asia Link Dewa Pte Ltd dan para pemegang saham penjualan lainnya akan melakukan proses bookbuilding pada 13 Oktober 2014. Jumlah saham LINK yang ditawarkan sekitar 1,21 miliar saham dalam Link Net yang dimiliki atau mewakili kurang lebih 40% dari saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam Link.

Perseroan akan menjual minimum 11% atau 334,69 juta saham Link Net. Kisaran harga untuk proses bookbuilding antara Rp 6.200-Rp 6.700 per saham. Dengan aksi korporasi ini, PT First Media Tbk ingin menjadi pemegang saham tunggal di Link Net. Pada perdagangan saham Senin awal pekan, saham LINK turun 0,35% menjadi Rp 7.150 per saham. Nilai transaksi harian saham sekitar Rp 147,7 juta saham.

Sebagai informasim PT Link Net Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan sepanjang delapan bulan pertama tahun ini sebesar Rp306 miliar atau 28,7% menjadi Rp1,37 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu senilai Rp1,07 triliun.

Dijelaskan, meningkatnya pendapatan perusahaan hingga akhir Agustus tahun ini dikontribusi dari pendapatan broadband yang bertambah menjadi Rp761,6 miliar dari Rp614 miliar. Selain itu, dari pendapatan TV kabel dari Rp341 miliar menjadi Rp509,9 miliar, penjualan iklan RpRp63,5 miliar atau turun dari Rp65,2 miliar, dan pendapatan lain-lain naik menjadi Rp45,7 miliar dari Rp37 miliar.

Meningkatnya pendapatan tersebut seiring dengan pengembangan yang dilakukan perusahaan di Jabodetabek, Surabaya dan sekitaranya. Per akhir Agustus, perseroan memiliki 1,34 juta pelanggan rute rumah (homes passed), 365.096 RGU broadband, dan 336.085 RGU TV kabel.

Adapun total belanja modal yang telah diserap perusahaan untuk pengembangan jaringan dan lainnya hingga delapan bulan ini mencapai Rp418,3 miliar. Naiknya pendapatan perseroan tersebut mendorong naiknya marjin keuntungan operasional perusahaan dari 37% menjadi 39,8%. Keuntungan operasional meningkat menjadi Rp546,6 miliar dari Rp394,6 miliar, sedangkan keuntungan periode tumbuh 51,7% menjadi Rp381,6 miliar dari Rp251,6 miliar. 

Pada tahun ini, perseroan menyiapkan belanja modal (capital expenditure) senilai Rp 1,035 triliun khusus untuk memperkuat jaringan kabelnya plus menyediakan peralatan pendukung, seperti set-top-box dan modem maupun decoder yang akan ditaruh di rumah pelanggan. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…