Laporan Kinerja Emiten Beri Sentimen Positif

NERACA

Jakarta – Gaduh politik dalam negeri terkait sidang paripurna untuk menentukan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan ditambah perebutan kekuasaan di parlemen antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH), rupanya tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap laju indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Padahal, sebelumnya indeks BEI sempat terkoreksi akibat memanasnya politik dalam negeri sehingga memicu kekhawatiran pelaku pasar.

Namun kondisi saat ini membuktikan indeks BEI tidak mudah rapuh seperti yang dikhawatirkan analis pasar modal dengan membuktikan laju indeks BEI yang menguat seharian sejak awal perdagangan.

Tercatat mengakhiri perdagangan Selasa (7/10), indeks BEI ditutup menguat 32,703 poin (0,65%) ke level 5.032,841. Sementara Indeks LQ45 ditutup menanjak 6,899 poin (0,82%) ke level 852,401. Menurut analis HD Capital Yuganur Wijanarko, ekspektasi pelaku pasar saham terhadap kinerja emiten di dalam negeri cukup positif sehingga menambah sentimen positif bagi indeks BEI.

Secara teknikal, lanjut dia, bertahannya indeks BEI di atas level 5.000 poin menandakan potensi "rally" kenaikan ke depannya cukup terbuka,”Kami melihat pelaku pasar mencoba melakukan aksi beli sehingga IHSG masih berada di atas level psikologis di 5.000 poin untuk menuju ke level batas atas di kisaran 5.125-5.250 poin," katanya di Jakarta, Selasa (7/10).

Berikutnya, indeks BEI Rabu diproyeksikan akan bergerak konsolidasi dengan tren melemah. Pada perdagangan kemarin, investor asing tak lagi lepas saham. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) sekitar Rp 100 miliar di pasar reguler. Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 233.902 kali dengan volume 5,3 miliar lembar saham senilai Rp 4,5 triliun. Sebanyak 206 saham naik, 109 turun, dan 84 saham stagnan.

Bursa di Asia rata-rata masih bergerak di zona hijau hingga sesi pertama. Minimnya sentimen positif membuat pelaku pasar regional berhati-hati dalam transaksi. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 975 ke Rp 56.500, Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 735 ke Rp 3.690, Indocement (INTP) naik Rp 700 ke Rp 22.500, dan Tower Bersama (TBIG) naik Rp 550 ke Rp 7.900.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Bank Swadesi (BSWD) turun Rp 450 ke Rp 2.650, Siloam (SILO) turun Rp 275 ke Rp 14.725, Mayora (MYOR) turun Rp 250 ke Rp 29.900, dan Indo Kordsa (BRAM) turun Rp 250 ke Rp 2.850.

Perdagangan sesi pertama, IHSG ditutup menguat 16,215 poin (0,32%) ke level 5.016,353. Sementara Indeks LQ45 naik 5,201 poin (1,01%) ke level 518,183. Indeks berhasil menghindari zona merah meski dengan penguatan yang tipis. Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks ada di level 5.021,731.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 126.118 kali dengan volume 2,6 miliar lembar saham senilai Rp 2,1 triliun. Sebanyak 159 saham naik, 109 turun, dan 89 saham stagnan. Bursa di Asia rata-rata masih bergerak di zona hijau hingga sesi pertama. Minimnya sentimen positif membuat pelaku pasar regional berhati-hati dalam transaksi.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 56.075, Indocement (INTP) naik Rp 550 ke Rp 22.350, Tower Bersama (TBIG) naik Rp 525 ke Rp 7.875, dan Multi Bintang (MLBI) naik Rp 500 ke Rp 1,3 juta. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Asahimas (AMFG) turun Rp 125 ke Rp 6.875, Electronic City (ECII) turun Rp 105 ke Rp 1.075, Siloam (SILO) turun Rp 100 ke Rp 14.900, dan Inti Bangun (IBST) turun Rp 80 ke Rp 3.220.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 17,01 poin atau 0,34 persen menjadi 5.017,15, dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 4,26 poin (0,50 persen) ke level 849,76,”Bursa Asia cenderung mendatar, termasuk indeks BEI merespons sentimen yang sama pada bursa AS, yakni antisipasi kinerja emiten kuartal ketiga 2014," kata Analis Samuel Sekuritas, Aiza.

Selain sentimen dari kinerja emiten, lanjut dia, pelaku pasar juga mencermati situasi politik di dalam negeri, yakni pemilihan pimpinan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI. Diharapkan pemilihan itu berjalan lancar sehingga pengaruh negatif terhadap IHSG relatif tidak besar.

Dia menjelaskan, apabila pimpinan MPR dimenangkan kubu Koalisisi Merah Putih (KMP), indeks BEI perkirakan akan direspons netral. Hal itu telah banyak tercermin pada koreksi IHSG pada hari sebelumnya sekitar 3,6%. Namun, apabila sebaliknya kemungkinan akan direspons positif oleh pasar.

Sementara analis Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada menambahkan bahwa secara teknikal indeks BEI masih ada peluang untuk dapat melanjutkan kenaikannya, apalagi jika didukung dengan penguatan sejumlah laju bursa saham global.

Meski demikian, lanjut dia, juga harus didukung oleh kondisi politik dalam negeri yang diharapkan kondusif jelang pemilihan pimpinan MPR RI. Perdagangan Selasa, IHSG menurut Reza, diperkirakan
akan berada pada rentang 4.975--5.026 poin.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka melemah 81,76 poin (0,35%) ke 23.233,28; indeks Nikkei turun 14,74 poin (0,09%) ke 15.876,46; dan Straits Times melemah 4,76 poin (0,74%) ke posisi 3.248,42. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…