Lagi, Radana Bhaskara Rilis MTN US$ 8,5 Juta

NERACA

Jakarta – Perkuat modal, perusahaan pembiayaan PT Radana Bhaskara Finance Tbk (HDFA) menerbitkan surat utang jangka menengah atau medium terms notes Radana Finance Tahun 2014 Seri B (MTN Seri B) senilai US$ 8,5 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (7/10).

Dijelaskan bahwa surat utang tersebut memiliki jangka waktu selama 18 bulan sejak tanggal penerbitan. Penerbitan ini merupakan rangkaian dari penerbitan MTN Radana Finance Tahun 2014, dengan total nilai pokok MTN mencapai US$ 9,9 juta, yang diterbitkan secara berseri.

Adapun arranger dan agen pembayaran dari MTN tersebut adalah PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan agen pemantau dan agen penjamin adalah PT Bank Mandiri Tbk. Perseroan, yang dulunya bernama PT HD Finance ini akan menggunakan dana hasil penerbitan MTN tersebut untuk modal kerja.   

Perseroan sebelumnya telah menerbitkan MTN Radana Finance Tahun 2014 Seri A senilai US$ 1,4 juta pada 17 September 2014. Jangka waktu MTN Seri A tersebut juga salama 18 bulan. Dengan penerbitan MTN Seri B, maka total MTN yang telah diterbitkan perseroan hingga saat ini sebesar US$ 9,6 juta. Dengan total emisi MTN yang direncanakan sebesar US$ 9,9 juta, maka sisa emisi MTN yang belum diterbitkan perseroan senilai US$ 300 miliar.

Tercatat sepanjang Agustus 2014, perseroan telah memperoleh pendanaan sebesar Rp 200 miliar untuk menunjang bisnis pembiayaannya. Per Juni, HDFA mencatatkan kenaikan laba bersih hampir 200% dari Rp 5,22 miliar menjadi Rp 15,65 miliar. Kenaikan laba bersih ini ditunjang adanya peningkatan pendapatan dari Rp 140,85 miliar menjadi Rp 172,32 miliar. 

Hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan laba bersih tumbuh 60% menjadi Rp 26 miliar. Sementara tahun 2013, perolehan laba perseroan mencapai Rp 16,21 miliar. Nantinya, perolehan laba ini didukung oleh penyaluran pembiayaan yang pada 2014 ditargetkan mencapai Rp 1,6 triliun. Nilai pembiayaan ini meningkat dibandingkan 2013 sebesar Rp 1,27 triliun.

Direktur Utama PT Radana Bhaskara Finance Tbk Evy Indahwaty pernah bilang, perseroan optimistis melihat pertumbuhan pasar di tahun ini,”Pangsa pasar kami masih belum terlalu besar, sekitar 2%, jadi masih ada peluang,”ujarnya.

Kemudian untuk memenuhi target pembiayaan, perseroan terus menambah jaringan dengan membuka 11 kantor cabang baru dengan nilai investasi mencapai Rp 9 miliar. Selain itu, diversifikasi sektor usaha baru juga menjadi salah satu jalan perseroan untuk mencapai target tahun ini. Semula perseroan hanya terbatas membiayai sepeda motor, namun tahun ini, perseroan mulai merambah bisnis baru, yaitu pembiayaan mobil bekas.

Dengan masuknya bisnis ini akan mengubah komposisi pembiayaan perseroan. Sebelumnya, komposisi pembiayaan terdiri dari 80% pembiayaan motor baru dan 20% motor bekas. Pada ini ketika pembiayaan mobil bekas masuk, komposisinya menjadi 80% motor baru, 15% motor bekas dan 5% mobil bekas. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…