Tanggul Garuda Raksasa Telan Rp500 Trilliun

NERACA

Jakarta - Proyek tanggul 'Garuda Raksasa' atau Giant Sea Wall di Teluk Jakarta, yang masuk program National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), akan dimulai pembangunannya pekan depan yang akan menghabiskan dana sebesar Rp500 trilliun. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan, pembangunan NCICD akan melewati tiga tahap. Target penyelesaian keseluruhan akan memakan waktu 16 tahun.

"Ini tahap awal. Masih ada tahapan berikutnya. Kalau konsisten itu baru selesai tahun 2030," ujarnya di Jakarta, Jumat (3/10), pekan lalu. Proyek ini diperkirakan akan menelan biaya Rp 400 triliun-Rp 500 triliun. Tentunya tidak semua dana berasal dari pemerintah, melainkan juga pihak swasta.

Dia menambahkan, pembangunan NCICD tidak semata-mata hanya persoalan fisik. Tiga provinsi terlibat dalam proyek tersebut, yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat, sehingga ada persoalan budaya masyarakat yang harus diantisipasi. "Tak cukup dengan pembangunan fisik saja. Tapi juga pembangunan kultur di masyarakat," ungkapnya.

Proyek ini tidak hanya berupa bendungan panjang. Di dalamnya akan terdapat 17 pulau buatan baru. Porsinya sebesar 57% sebagai perumahan (apartemen), 31% sebagai pusat perkantoran, 7% untuk bisnis ritel, dan 6% untuk industri.  Konsep yang disebut sebagai water front city ini sudah dikenal di berbagai kota di dunia, seperti Dubai yang punya Palm Island.

Kawasan tanggul juga akan dilengkapi beberapa infrastruktur dasar, seperti pelabuhan, bandara, jalan layang di atas laut dari Bekasi-Tangerang yang melintasi pulau buatan, hingga pengolahan limbah dan air limbah di Teluk Jakarta. Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pekerjaan Umum, Achmad Hermanto Dardak mengatakan, pembangunantanggul laut raksasa atau giant sea wall akan dilakukan secara bertahap.

Dia menyebutkan, tahun ini pihaknya akan membangun sepanjang 75 meter, baru kemudian pada tahun depan dilanjutkan kembali pembangunannya sepanjang 450 meter. "Kita akan membangun sekarang 75 meter ini murni PU. Jadi, tahun depan sudah bisa 450 meter," kata Dardak.

Lebih lanjut, dia menyebutkan, total dana awal yang dibutuhkan untuk membangun tanggul yang akan meredam banjir di DKI Jakarta itu sebesar Rp10 miliar. Sementara total dana seluruhnya selama tiga tahun untuk 8 kilometer sebesar Rp3,2 triliun. "Baru Rp10 miliar. Kalau tahap A Rp3,2 triliun dan masing-masing Rp1,6 triliun pemerintah pusat, Rp 1,6 triliun pemerintah daerah DKI Jakarta, itu selama tiga tahun," paparnya. [agus]

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…