Kemenperin Terus Kembangkan Industri Batik - Produk Simbol Budaya

NERACA

Jakarta – Kementerian Perindustrian terus mendorong pengembangan industri batik nasional. Oleh karena itu, diharapkan pemasaran batik di pasar dalam negeri maupun pasar global harus mempertimbangkan peningkatan kualitas, pengembangan desain, motif, serta pemilihan dan pemakaian warna yang ramah lingkungan yang bersumber dari alam Indonesia.

Demikian disampaikan Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat dalam sambutannya pada acara Peringatan Hari Batik Nasional 2014 di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Kamis (2/10). Pada acara tesebut, dihadiri Ibu Hj. Ani Bambang Yudhoyono didampingi Ibu Herawati Boediono dan Pengurus Yayasan Batik Indonesia.

Dapat disampaikan, Hari Batik Nasional merupakan bagian tak terpisahkan atas pengukuhan UNESCO bahwa batik Indonesia menjadi warisan Budaya Tak Benda peninggalan budaya dunia, yang ditetapkan tanggal 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi. Pengukuhan UNESCO tersebut menjadi suatu kebanggaan dan sekaligus tantangan bagi Bangsa Indonesia, karena seluruh pemangku kepentingan batik di Indonesia harus melestarikan, memelihara dan melindungi batik sebagai warisan budaya yang berkelanjutan.

Sementara itu, Presiden juga telah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai "Hari Batik Nasional” melalui Keppres No. 33 tahun 2009 pada tanggal 17 November 2009, yang dideklarasikan langsung oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono di Istana Negara. “Jadi, peringatan hari batik nasional melalui pameran batik di Kemenperin pada hari ini yang diprakarsai oleh Yayasan Batik Indonesia merupakan upaya untuk memelihara kepercayaan dunia bahwa Batik Indonesia telah menjadi milik dunia dan harus terus kita lestarikan dalam rangka menjaga kehormatan bangsa,” tegas Menperin.

Batik Indonesia memiliki berbagai keunggulan, diantaranya motif yang beragam dengan filosofi dan nilai seni yang sangat tinggi, desain sangat menarik sesuai tren atau mode yang terus berkembang, menggunakan pewarna alam, serta dikerjakan dengan tangan yang dimaknai sebagai batik tulis, batik cap dan kombinasi diantara keduanya.

Untuk menjaga kualitas setiap batik Indonesia, maka diharapkan perajin dapat menyertakan logo BATIKMARK "Batik Indonesia" dengan Hak Cipta nomor 034100. Dengan demikian, batik Indonesia mudah dikenal dan terpecaya untuk dunia. Setiap motif batik Indonesia mempunyai filosofi yang dapat dimaknai sesuai dengan budaya adat istiadat. Disamping itu, belakangan ini, para perajin batik telah menerapkan produksi bersih (cleaner production) disertai dengan eko-efisiensi (eco-efficiency). Hal ini memberikan indikasi bahwa produk batik Indonesia sudah berwawasan lingkungan dan berpengaruh posittf terhadap pasar.

Dalam upaya menjaga permintaan pasar yang semakin meningkat, pemerintah terus memberikan dukungan iklim usaha yang kondusif serta mendorong penggunaan perangkat teknologi yang tepat dan cocok dalam proses produksi batik termasuk proses produksi bersih dan eko-efisiensi yang dipertimbangkan menjadi prioritas untuk diterapkan dalam industri batik nasional.

Untuk diketahui, batik digunakan tidak hanya sebagai bahan busana, tetapi juga sudah digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti interior, fashion, bahan untuk produk kerajinan, bahkan sudah merambah pemakaiannya ke sektor industri persepatuan. “Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian mendorong para pengusaha industri batik untuk menggunakan zat warna alam dalam produk-produk yang dihasilkan, menggunakan zat warna sesuai dengan ketentuan yang tidak mengganggu kesehatan apabila digunakan,” tegas Menperin.

Pada kesempatan tersebut, Menperin memberikan apresiasi atas kehadiran Ibu Ani Yudhoyono pada acara peringatan Hari Batik Nasional 2014 yang diselenggarakan oleh Yayasan Batik Indonesia yang dipimpin oleh Ibu Jultin Ginandjar Kartasasmita. Penyelenggaraan kegiatan ini berdampak positif terhadap kepercayaan dunia dan semangat para pengusaha batik Indonesia. Para pengusaha batik memberikan andil yang cukup besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional karena menghasilkan peningkatan devisa, pendapatan daerah, pengusaha industri, pengrajin batik, dan pedagang batik.

Yayasan Batik Indonesia telah mengkurasi para perajin batik Indonesia dari berbagai pelosok Tanah Air untuk menumbuhkembangkan semangat membatik dari anak-anak muda berbakat. Untuk itu telah terpilih secara baik "Pembatik Muda Berkarya" yang akan diberikan penghargaan dari pemerintah melalui Yayasan Batik Indonesia.

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…