IHSG Berupaya Balik Arah Ke Zona Hijau

NERACA

Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup naik tipis 3,334 poin (0,06%) ke level 5.140,913. Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat tipis 2,268 poin (0,26%) ke level 870,810.

Data inflasi September yang dirilis Badan Pusat Statistik 0,27% secara bulanan atau year on year dibandingkan priode yang sama tahun lalu 4,53%  dan inflasi Januari-September (year to date) 3,71% belum memberikan pengaruh banyak terhadap laju indeks BEI.

Berikutnya, indeks BEI Kamis diproyeksikan akan bergerak menguat seiring dengan sentiment positif dari dalam negeri, terkait keyakinan pasar pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap positif seiring rencana kebijakan pemerintah baru yang bakal menaikkan harga BBM bersubsidi.

Pada perdagangan kemarin, saham-saham unggulan jadi incaran aksi beli investor, terutama di sektor perkebunan dan finansial. Aksi jual investor asing menghambat penguatan IHSG. Investor asing masih berlanjut lepas saham. Transaksi pemodal asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) sekitar Rp 500 miliar di pasar reguler. Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi sebanyak 211.616 kali dengan volume 5,7 miliar lembar saham senilai Rp 5,4 triliun. Sebanyak 161 saham naik, 121 turun, dan 87 saham stagnan.

Bursa-bursa regional tak mampu beranjak dari teritori negatif sejak pembukaan perdagangan. Sementara bursa saham Tiongkok dan Hong Kong tidak berdagang. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Solusi Tunas (SUPR) naik Rp 1.350 ke Rp 9.600, Elang Mahkota Teknologi (EMTK) naik Rp 900 ke Rp 7.200, Siloam (SILO) naik Rp 400 ke Rp 15.425, dan BRI (BBRI) naik Rp 325 ke Rp 10.750. Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 475 ke Rp 56.200, Gowa Makassar (GMTD) turun Rp 475 ke Rp 7.900, Goodyear (GDYR) turun Rp 350 ke Rp 16.500, dan Tower Bersama (TBIG) turun Rp 300 ke Rp 7.700.

Perdagangan sesi pertama, indeks di Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup naik tipis 8,301 poin (0,16%) ke level 5.145,880. Sementara Indeks LQ45 bertambah 1,169 poin (0,13%) ke level 874,247. Saham-saham unggulan jadi incaran aksi beli investor, terutama di sektor perkebunan dan finansial. Aksi jual investor asing menghambat penguatan IHSG.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi sebanyak 111.768 kali dengan volume 3,3 miliar lembar saham senilai Rp 2,6 triliun. Sebanyak 132 saham naik, 118 turun, dan 80 saham stagnan. Bursa-bursa regional masih bergerak kompak di zona merah hingga sesi pertama. Sementara bursa saham Tiongkok dan Hong Kong tidak berdagang. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers di antaranya adalah Solusi Tunas (SUPR) naik Rp 1.350 ke Rp 9.600, BRI (BBRI) naik Rp 225 ke Rp 10.650, Siloam (SILO) naik Rp 225 ke Rp 15.250, dan Asahimas (AMFG) naik Rp 200 ke Rp 7.650.
Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 350 ke Rp 71.650, Samudera Indonesia (SMDR) turun Rp 200 ke Rp 8.300, Bukit Asam (PTBA) turun Rp 200 ke Rp 13.000, dan ABM Investama (ABMM) turun Rp 195 ke Rp 2.630.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 10,99 poin atau 0,21% menjadi 5.148,57 dan indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 2,75 poin (0,32%) ke level 875,83. Analis Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan, indeks BEI bergerak menguat meski masih terbatas.

Sementara analis HD Capital Yuganur Wijanarko menambahkan, fenomena "window dressing" dapat mendorong indeks BEI berada dalam area positif. Fenomena itu akan membuat beberapa perusahaan pengelola dana investasi mulai menata posisi portofolionya menjelang akhir tahun.

Indeks BEI sudah diperkirakan bergerak mendatar di tengah antisipasi data ekonomi dan 'window dressing' dari dalam negeri. Tercatat bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng dibuka melemah 296,23 poin (1,28%) ke 22.932,98, indeks Nikkei naik 15,05 poin (0,10%) ke 16.189,63 dan Straits Times melemah 8,71 poin (0,27%) ke posisi 3.268,99.

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…