Jangan Hanya Urus Program Sosial - Dorong Ekonomi RI

NERACA

Jakarta -Wakil Ketua Komisi XI DPR, Harry Azhar Azis menilai Presiden Jokowi perlu menggeber beberapa hal untuk bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen dalam tiga tahun.

"Pertumbuhan ekonomi bisa sampai 8 persen-9 persen. Jika belanja infrastruktur, insentif industri dan pertanian diperbesar. Kampanye tol laut direalisasikan, itu bisa mendorong pertumbuhan ekonomi," katanya di, Jakarta, Senin (29/9).

Sayangnya, tambah Harry, Jokowi lebih banyak berkutat pada program-program sosial seperti Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar. "Kalau begitu, agak lama untuk pertumbuhan ekonominya," ucapnya.

Menurut dia, tambahan sumber dana untuk belanja infrastruktur dapat diperoleh dari anggaran-anggaran rutin dalam APBN. Sebagai contoh rencana menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, menaikkan pajak dan sebagainya.

"Belanja infrastruktur itu namanya public investment, setiap Rp 1 dari investasi publik akan diikuti Rp 6-Rp 7 private investment. Kalau sekarang Rp 200 triliun (belanja infrastruktur dari APBN), paling Rp 1.000 triliun. Tapi coba kalau bisa Rp 350 triliun, bisa lebih besar,” tuturnya.

Sebelumnya, presiden terpilih Joko Widodo akan fokus mengerjakan program-program prioritas di bidang pendidikan dan kesehatan, seperti Kartu Indonesia Pintar dan Kartu Indonesia Sehat, untuk masa pemerintahannya mendatang.
                 
Hal ini dikarenakan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2015 tidak memberikan ruang fiskal yang cukup untuk mengerjakan program-program utamanya.

"Mungkin untuk pendidikan dan kesehatan bisa lah. Tapi kalau tol laut sepertinya belum bisa," katanya.


Kendati demikian, Jokowi mengatakan masih ada kemungkinan untuk memasukkan program-program kerjanya dalan APBN 2015 karena rancangan APBN 2015 yang disampaikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato nota keuangan pada pekan lalu baru garis besarnya saja. "Sekarang kan baru baseline, nah itu masih bisa. Kalau sudah masuk ke rincian itu sulit,"  paparnya. [agus]

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…