Imbas Penurunan Harga Kumulatif - Saham BW Plantation Kembali Disuspensi

NERACA

Jakarta – Menawarkan harga rights issue atau saham baru dibawah harga pasaran, malah sebaliknya membuat harga saham PT BW Plantation Tbk (BWPT) terus terkoreksi di luar kewajaran. Maka lantaran terjadi penurunan harga kumulatif yang signifikan, akhirnya pihak PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara atau suspensi saham perseroan. Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, Senin (29/9).

Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Irvan Susandy mengatakan, pihaknya memutuskan suspensi perdagangan saham BW Plantation sehubungan dengan penurunan harga kumulatif yang signifikan sebesar Rp495 atau 51,83% yaitu dari harga penutupan Rp955 pada 16 September 2014 menjadi Rp460 pada 26 September 2014.

Menurutnya, pihak BEI perlu melakukan penghentian sementara saham BWPT dalam rangka 'cooling down' pada perdagangan 29 September 2014. Lanjutnya, suspensi perdagangan saham PT BW Plantation Tbk itu dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham perseroan.

Dia menambahkan, kepada para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan. Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen mempertanyakan harga dan rasio penerbitan saham baru atau "right issue" PT BW Plantation Tbk dikarenakan berada jauh di bawah harga pasar,”Kami tanyakan alasan penentuan harga dan rasionya terhadap aksi korporasi itu," ujarnya.

PT BW Plantation Tbk berencana melakukan "right issue" di kisaran harga Rp390-Rp411, harga itu dinilai jauh di bawah harga pasar. Dalam setahun terakhir rata-rata harga saham BWPT sekitar Rp1.200 per lembar saham. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…