Momen Lebaran Qurban - Mereguk Untung dari Bisnis Hewan Kurban

Meskipun pemain di sektor ini sudah cukup banyak, tetap saja peluangnya masih terbuka lebar. Tinggal bagaimana si empunya usaha meramu bisnisnya dengan tepat.

NERACA

Hari Raya Iedul Adha sebentar lagi akan kita jelang. Sudah bukan rahasia umum lagi jika momen itu banyak dimanfaatkan pedagang hewan kurban untuk mendulang untung besar. Laiknya pedagang pakaian ketika menyambut Hari Raya Iedul Fitri, pedagang hewan kurban pun begitu laris walaupun saat Iedul Adha datang.

Tak mengherankan jika peluang yang ada tersebut banyak dimanfaatkan pedagang hewan kurban baik itu pedagang hewan kurban musiman atau pedagang musiman. Karena, keuntungan yang diperoleh cukup besar.

Seperti  bang Gojal misalnya, dia yang memang pemain lama sudah menyiapkan beragam kambing untuk Iedul Adha kali ini. Karena biasanya momen seperti ini permintaan meningkat. Maklum biasanya dia hanya ,elayani acara-acara aqiqah dan lain sebaginya. “Kita memang ternak juga di sini, tetapi kalau Iedul Adha kita tambah pesanan ke luar,” sebut pedagang kambing di H. Soleh Jakarta barat.

Lain bang Gojal, lain pula Sam’un, dia yang merupakan pedagang musiman mulai beberapa minggu lalu sudah mencari posisi untuk membuat kandang sementara di pinggir jalan raya. Tujuannya, agar hewan kurban dagangannya mudah dilihat banyak orang.

“Bagi saya menjual hewan kurban seakan sudah menjadi tradisi dari tahun ke tahun jelang Iedul Adha, bisnis ini sudah saya mulai sejak 10 tahun lalu, dan hasilnya cukup lumayan, buat tambahan uang belanja,” kata Sam’un.

Bagi pedagang musiman seperi Sam’un mungkin berjualan hewan kurban hanya untuk menambah penghasilan dari pekerjaan utamanya. Tetapi, banyak juga pedagang tetap yang memang hanya mengandalkan jualan hewan kurban sebagai ladang uang mereka.

Bagi pedagang musiman, biasanya sebelum Iedul Adha tiba mereka (para pedagang musiman) sudah mencari hewan ternak di daerah-daerah luar kota Jakarta. Biasanya, kata Sam’un, beberapa bulan jelang Iedul Adha dia sudah berburu hewan kurban di daerah Bogor, Sukabumi dan Garut.

“Kalau cocok ya kita angkut, kalau tidak ya cari kita cari lagi di lain titik. Kan di daerah banyak peternak kambing dan kerbau. Tidak susah menemukannya, yang penting ada kemauan saja, “ ujar dia. 

Sebelum masuk Jakarta, para penjual musiman ini biasanya sudah melengkapi dokumennya berupa surat kesehatan hewan, sehingga daging yang nanti digunakan untuk berkurban dijamin layak konsumsi dan sehat.

Khusus untuk penjualan kambing, Sam’un mengatakan, meskipun dokumen untuk ternak kambing tidak seketat pengawasan dokumen sapi. Namun, tetap saja, pihaknya harus memperhatikan kesehatan ternak yang dijualnya. Semua itu dilakukan untuk mendapatkan kepercayaan pembeli. “Jika menjual barang hewan yang tidak berkualitas, nanti pembeli tidak akan datang lagi,” kata dia.

Sementara itu, mengenai harga jual kambing saat ini, dia mengatakan, harganya bervariasi sesuai berat dan ukurannya, sebagai gambaran kambing dewasa berukuran besar rata-rata dijual Rp2 juta-Rp3 juta per ekor.

BERITA TERKAIT

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…

BERITA LAINNYA DI Keuangan

INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan

  INNER Salon Muslimah Buka Outlet Baru di Sawangan   Melakukan perawatan kecantikan bagi perempuan merupakan suatu cara untuk menjaga…

Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket

  Stop Provokasi di Media Sosial, Pentingnya Netiket NERACA Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital

  Cara Melestarikan Budaya Lokal di Era Digital NERACA Jawa Tengah - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian…