Tumbuhkan 'Positive Thinking' Anak Dengan Terapi Prakarya

NERACA

Membuat prakarya atau kerajinan tangan, salah satunya dengan mengolah barang bekas menjadi sesuatu yang bermanfaat dan dapat digunakan, ternyata mampu menimbulkan efek brain plasticity, yakni semacam perbaikan sel-sela otak agar seorang anak tumbuh lebih baik kedepannya.

"Membuat prakarya bisa menjadi terapi bagi anak. Psikoterapi, termasuk terapi berkarya, sangat penting untuk menunjang terjadinya efek tersebut. Sedangkan obat membantu secara kimiawi terjadinya pemulihan sel-sel otak," kata Pendiri dan Pimpinan Yayasan Rumah Amalia, M. Agus Syafi'i dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu.

Hal tersebutlah yang saat ini tengah dikembangkan oleh Rumah Amalia sebagai rumah singgah bagi anak-anak yang pernah mengalami masalah.  Melalui kegiatan prakarya bagi anak-anak dengan tema "Berkarya sebagai Terapi", anak diajak untuk mengubah isi pikirannya, di mana gambaran keburukan bisa diubah menjadi yang berguna, sehingga mendorong anak lebih positif menyikapi hidup dalam realitas sehari-hari.

"Berkarya memiliki dampak besar bagi psikologi anak, meskipun istilah terapi bekarya belum populer di kalangan masyarakat," kata dia

Kegiatan tersebut diikuti oleh puluhan anak yatim dan dhuafa yang selama ini menjadi anak asuh Rumah Amalia. Kini ada sekitar 80 orang anak yang dibantu oleh yayasan tersebut. Di sini, anak-anak mendapatkan studi Islam, biaya pendidikan dan kesehatan, dan menjadi pendamping.

"Selama ini anak-anak diajak belajar mengolah kardus barang elektronik, atau botol kemasan minuman ringan biasanya langsung dibuang menjadi karya seni," kata Agus.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…