Rajai Bisnis Properti - Lippo Cikarang Bangun Superblok Rp 60 Triliun

NERACA

Jakarta – Perkuat pangsa pasar di bisnis properti dan upaya meningkatkan penjualan, PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) terus ekspansi dengan menghadirkan produk properti baru. Rencananya, akhir tahun ini perseroan akan segera memulai pembangunan proyek superblok Orange Country di Cikarang, Bekasi.

Chief Marketing Officer Lippo Cikarang Stanley Ang mengatakan, superblok seluas total 320 hektar (ha) tersebut diperkirakan bakal memakan biaya hingga Rp 60 triliun. Pada tahap awal perseroan akan mulai mengembangkan lahan seluas 13,25 ha. Pada tahap awal ini perseroan akan membangun proyek residensial seperti apartemen dan proyek komersial seperti hotel, pusat perbelanjaan, rumah sakit, serta area bisnis,”Kami mulai lakukan pemasaran untuk proyek apartemen sekitar Oktober sebanyak dua tower," ujarnya di Jakarta, Selasa (23/9).

Perseroan memproyeksikan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun nilai kapitalisasi tahap awal proyek superblok Orange Country dapat mencapai Rp 150 triliun. Sedangkan, nilai pembangunan proyek diperkirakan sebesar 40% dari kapitalisasi.

Sebagai informasi, sepanjang semester pertama tahun ini, perseroan membukukan kenaikan laba bersih sebesar 42,91% menjadi Rp403,45 miliar dibanding periode sama tahun lalu sebesar Rp282,31 miliar. Kenaikan laba bersih ditopang oleh kenaikan pendapatan usaha dari Rp556,73 miliar untuk periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp850,27 miliar, meningkat 52,73%. Sementara, beban pokok penjualan menjadi sebesar Rp342,48 miliar, naik 64,76% dari Rp207,87 miliar untuk periode sama tahun sebelumnya.

Presiden Direktur Lippo Cikarang Meow Chong Loh pernah bilang, kenaikan signifikan pendapatan Lippo Cikarang masih ditopang penjualan tanah industri dan komersial. Penjualan tanah industri dan komersial pada Semester I di 2014 mencapai Rp532,86 miliar. "Ini sekitar 39,67% terhadap total pendapatan Semester I/2013 sebesar Rp381,50 miliar," ujarnya.

Sementara untuk laba kotor Lippo Cikarang di semester pertama tahun ini meningkat menjadi Rp507,79 miliar dibanding Semester I/2013 senilai Rp348,86 miliar. Sedangkan kas dan setara kas turun menjadi Rp303,25 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yaitu Rp519,66 miliar. "Di Semester 1-2014 kami berhasil membukukan penjualan marketing sebesar Rp340 miliar," ujarnya.

Selain itu, perseroan juga mencatatkan laba bersih per saham dasar menjadi Rp579,67. Ini meningkat dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp405,62 per saham. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…