Pemberian ASI Eksklusif, Alat Kontraksepsi Alami

 

 

NERACA

Pemberian air susu ibu atau ASI secara ekslusif pada bayi tidak hanya bagus untuk kesehatan sang bayi, namun bisa menjadi alat kontrasepsi alami untuk sang ibu yang menyusui.

"Pemberian ASI ekslusif pada bayi bisa menjadi alat kontrasepsi alami," kata Fasli Jalal, badan kependudukan dan keluarga berencana nasional (BKKBN) di Jakarta, Jumat.

Dia menjelaskan memberi ASI ekslusif bisa membuat hormon si ibu menjadi tidak subur. Saat menyusui, kata dia, hormon laktasi atau prolaktin tetap tinggi.Hormon prolaktin menekan kadar hormon estrogen yang fungsinya mematangkan sel telur.

Jika sel telur tidak matang maka tidak akan terjadi pembuahan, dengan demikian tidak akan terjadi kehamilan. "Dengan demikian, si ibu bisa tidak hamil selama proses pemberian ASI esklusif," katanya.

Karena itu, kata dia, BKKBN akan meningkatkan sosialisasi mengenai pentingnya ASI kepada masyarakat. "BKKBN akan meningkatkan sosialisasi tentang ASI kepada masyarakat," katanya.

Pasalnya, pemberian ASI ekslusif, menurut Fasli, bisa menjadi instrumen penting dalam program penjarangan kehamilan. Selain bisa menjadi alat kontrasepsi alami, pemberian ASI ekslusif juga sangat penting bagi tumbuh kembang bayi.

"Selain ibunya menjadi tidak subur selama menyusui secara ekslusif, bayinya juga mendapatkan segala hak-hak nya, dimana sel otak berkembang dengan baik, dan anak tumbuh dengan cerdas," katanya

Manfaat ASI

Kaya zat penting yang dibutuhkan bayi.Bila ASI dibandingkan dengan produk susu formula, kandungan gizi ASI jauh lebih unggul dan tak terkalahkan. ASI memiliki semua zat penting yang dibutuhkan oleh sang bayi dalam pertumbuhannya seperti; protein, AA, DHA, Omega 6, laktosa, taurin, laktobasilus, vitamin A, kolostrum, lemak, zat besi, laktoferin and lisozim yang semuanya dalam takaran dan komposisi yang pas untuk bayi. ASI juga mengandung protein ‘whey’ yaitu sejenis protein yang mudah diserap oleh usus

 

 

Memberikan kekebalan yang optimal untuk bayi. ASI mempunyai keunggulan lain yaitu untuk pembentukan sistim imun sang bayi. Sistem imum merupakan sistim yang sangat penting untuk sang bayi, semakin baik sistim imun bayi maka akan membuat bayi jarang sakit. Dibandingkan bayi yang tidak mendapatkan asupan ASI, bayi yang mendapatkan asupan ASI mempunyai sistem imun atau sistem kekebalan tubuh yang jauh lebih baik.

Meningkatkan perkembangan mental anak. ASI mengandung komposisi gizi yang sangat dibutuhkan oleh pertumbuhan otak bayi, uji klinis telah membuktikan bahwa anak berumur 7 sampai 8 tahun yang memperoleh ASI lebih dari 6 bulan, IQ-nya (Intellegencia Quotient) lebih tinggi daripada anak-anak yang menyusu kurang dari 6 bulan. Melalui proses menyusui, pendekatan intim antara bayi dan ibu, lebih mudah menumbuhkan EQ (Emotional Quotient) bayi dalam kepercayaan diri sendiri maupun orang lain.

Mengurangi risiko untuk mendapat alergi. Banyak anak-anak di zaman modern ini memiliki alergi seperti asma, alergi makanan, yang menyebabkan kulit gatal-gatal dan kemerahan. Dengan asupan ASI lebih dari 12 minggu di dalam keluarga yang memiliki riwayat alergi, penilaian risiko terjadinya alergi terhadap bayi adalah lebih rendah dari yang menggunakan susu formula.

 

 

BERITA TERKAIT

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

Mengatur Pola Makan Pasca Lebaran, Simak Tipsnya

  Makan makanan ini di Hari Lebaran sebenarnya enak, tapi ingat jangan berlebihan, ya! Pasalnya, mengonsumsi santan dan makanan berlemak…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

Mengatur Pola Makan Pasca Lebaran, Simak Tipsnya

  Makan makanan ini di Hari Lebaran sebenarnya enak, tapi ingat jangan berlebihan, ya! Pasalnya, mengonsumsi santan dan makanan berlemak…