Taati Aturan Pasar Modal - BEI Mendesak J Trust Lakukan Free Float

NERACA

Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengemukakan bahwa J Trust Co. Ltd wajib menambah jumlah saham publik PT Bank Mutiara Tbk (BCIC) jika ingin tetap mempertahankan status perusahaan terbuka (Tbk),”Jika J Trust Co ltd menginginkan Bank Mutiara Tbk menjadi perusahaan terbuka maka saham beredarnya harus ditingkatkan,”kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Hoesen di Jakarta, kemarin.

Dia mengemukakan, ketentuan jumlah saham beredar itu diatur dalam Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Dalam peraturan itu disebutkan, bagi perusahaan yang ingin tetap tercatat di BEI wajib melakukan "free float" atau jumlah saham beredar di publik minimal 50 juta saham dan minimal 7,5% dari jumlah saham dalam modal disetor.

Kata Hoesen, pihaknya menyambut baik adanya investor terpilih dalam penjualan saham Bank Mutiara Tbk, diharapkan investor asal Jepang itu yakni J Trust Co. Ltd dapat membawa dampak positif bagi kinerja perseroan ke depannya.

Menurutnya, ada beberapa cara untuk menambah kepemilikan saham publik diantaranya melalui mekanisme penawaran umum terbatas (right issue), dan Management stock option (MSOP). MSOP merupakan program kepemilikan saham oleh Direksi dan Komisaris yang dilakukan melalui Penawaran Saham atau Penawaran Opsi Saham dalam rangka kompensasi kepada Direksi dan Komisaris.

Sebelumnya, Sekretaris Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Samsu Adi Nugroho mengatakan bahwa J Trust Co. Ltd masih harus mengikuti proses uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) sebagai calon tunggal pemilik Bank Mutiara, di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

J Trust Co ltd merupakan perusahaan "holding" investasi yang tercatat di Bursa Saham Tokyo dan membawahi bisnis-bisnis di berbagai sektor. Beberapa segmen bisnis yang ditangani J Trust diantaranya perbankan, perusahaan pembiayaan, pinjaman konsumer, kartu kredit, dan penjamin kredit.

Asal tahu saja, pihak BEI menyambut baik keseriusan J Trust Co.Ltd sebagai investor asal Jepang membeli Bank Mutiara. Pasalnya, hal ini menjadi cerminan bila tingkat investor asing terhadap Indonesia relatof cukup positif,”Kabar gembira bagi Indonesia, ternyata apa yang telah terjadi dengan PT Bank Mutiara Tbk dan berbagai hal yang mengganggu masih ada yang membeli sahamnya, itu merupakan cerminan tingkat kepercayaan investor terhadap Indonesia,”kata Direktur Utama BEI, Ito Warsito.

Kendati demikian, lanjut dia, J Trust Co. Ltd diharapkan bisa menghormati aturan yang berlaku dan termasuk harus mengikuti uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terlebih dahulu.

Setelah itu, Bank Mutiara Tbk. juga harus tetap memenuhi sejumlah kewajiban layaknya perusahaan terbuka yang sahamnya tercatat di pasar modal Indonesia, seperti memenuhi aturan free float (jumlah saham beredar). (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…