Indonesia-Taiwan Kerja Sama Investasi Sektor Pertanian

NERACA

Jakarta - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertanian mengajak kalangan pengusaha di Taiwan untuk melakukan investasi di sektor pertanian di Tanah Air.

Menteri Pertanian Suswono menyampaikan hal itu saat bertemu dengan Menteri Pertanian Taiwan Bao-Ji Chen di Beijing, Republik Rakyat Tiongkok, Jumat (19/9) pekan lalu, sebelum acara pembukaan The Third APEC Ministerial Meeting on Food Security.

Dalam keterangan tertulis dari Kementerian Pertanian yang diterima di Jakarta, Mentan Suswono berharap kerja sama pertanian Indonesia-Taiwan dapat ditingkatkan melalui kerja sama investasi sehingga pihaknya mengundang para pebisnis Taiwan untuk menanamkan investasi di Indonesia.

Mentan mengemukakan, investasi pertanian sangat terbuka, apalagi saat ini Indonesia tengah mengembangkan enam koridor ekonomi melalui Masterplan Percepataan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Investasi pertanian sangat terbuka di enam koridor ekonomi itu, terutama di luar Jawa, seperti Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Papua," katanya.

Mentan Taiwan yang dalam pertemuan tersebut mengikutkan sejumlah pengusaha di sektor pertanian menanggapi positif ajakan pemerintah Indonesia.

Bahkan di antara pengusaha yang datang sudah ada yang menanamkan investasi di Indonesia, namun karena aturan tidak membolehkan pemilikan asing mayoritas, pihak Taiwan tidak dapat mengendalikan penuh perusahaan.

Sehingga perusahaan yang bergerak dalam bidang pembenihan itu tidak berkembang, oleh karena itu pihaknya berharap ada perbaikan regulasi terkait pemilikan asing pada perusahaan di Indonesia.

Menanggapi keluhan itu, Mentan menyatakan, keluhan dan masukan itu akan disampaikan kepada pihak terkait.

Sebelumnya Mentan Taiwan meminta perpanjangan kesepakatan kerja sama (memorandum of understanding/MoU) dalam bidang pertanian dengan Indonesia yang berakhir pada 2001.

"Perpanjangan MoU tersebut penting karena akan menjadi payung bagi kerja sama lainnya dalam bidang pertanian," kata Bao-Ji.

Menanggapi permintaan tersebut Mentan Suswono meyatakan tidak keberatan, pasalnya, selama ini kerjasama pertanian dengan pihak Taiwan berjalan cukup baik.

Salah satu produk kerja sama Indonesia-Taiwan dalam bidang pertanian adalah produk Jambu Kristal yang saat ini cukup populer di Indonesia. "Saat ini juga tengah berjalan proyek kerja sama dengan Taiwan untuk pengembangan sayur-sayuran," ujarnya.

Pada keterangan sebelumnya Mentan mengungkapkan realisasi investasi di sektor pertanian sangat kecil. Berdasarkan data Badan Pusat Statisik (BPS), dalam lima tahun terakhir investasi di sektor pertanian baru mencapai Rp 37,7 triliun atau sekitar 9,6% dari total penanaman modal dalam negeri (PMDN). Sedangkan, investasi asing juga minim hanya sebesar 5,7% dari total penanaman modal asing (PMA). Kondisi tersebut sangat memprihatinkan karena sektor pertanian bisa menciptakan 38% lapangan kerja sekaligus penyedia bahan baku bagi industri.

Lebih lanjut, Suswono mengatakan bahwa salah satu cara yang bisa dilakukan pemerintah daerah adalah memprioritaskan peremajaan perkebunan rakyat yang memiliki produktivitas rendah.

"Perkebunan-perkebunan rakyat ini relatif masih belum produktif. Produktivitasnya masih rendah. Kalau ada suntikan modal tentu saja akan memberikan peningkatan produksi yang signifikan," kata Suswono. [mohar]

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…