Kualitas beras miskin (raskin) atau beras bersubsidi yang diterima masyarakat Kabupaten Bandung, tergolong baik, bersih, putih, tidak berbau dan layak dikonsumsi. Kesimpulan tersebut diperoleh setelah sejumlah petugas Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksanaan Penyuluhan (BKPPP) Kabupaten Bandung melakukan pemantauan langsung ke beberapa pokja desa pengelola raskin.
“Kami datangi langsung pokja desa, ketua RT dan ketua RW serta penerima raskin tersebut. Ternyata menurut mereka kualitasnya cukup baik dan biasa dikonsumsi setiap hari..” tegas Kepala BKPPP Kab.Bandung Dadang Hermawan dalam keterangannya di bagian Humas, Senin (22/8).
Selain kebeberapa pokja desa pengelola raskin, peninjauan petugas BKPPP di fokuskan pula ke Kampung Bojong Citepus Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dyeuhkolot yang diisukan raskin ke lokasi itu berbau dan tidak layak konsumsi.
Alokasi pagu raskin untuk desa Cangkuang menurutnya sebanyak 11.475 Kg/Bulan yang disebar ke 765 RTS (Rumah Tangga Sasaran). Beras tersebut disalurkan Perum Bulog Subdiver Bandung dari gudang Bulog yang ada di Dayeuhkolot dan Gedebage. Khusus untuk bulan Agustus 2011, raskin yang disalurkan ke wilayah itu pada tanggal 9 Agustus 2011.
NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…
NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…
NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…
NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…
NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…
NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…