NERACA
Jakarta – Kendatipun nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap dollar AS, tidak menyurutkan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) melalui anak perusahaannya, MPM Global Pte Ltd menerbitan obligasi (senior notes) bertenor lima tahun senilai US$ 200 juta atau setara Rp2,39 miliar (kurs Rp11.970), dengan yield final sebesar 6,75%.
Presiden Direktur PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, Koji Shima mengatakan, respon investor yang sangat antusias terhadap penawaran ini tercermin pada kelebihan permintaan (oversubscribed) sampai dengan 7 kali dengan nilai total pemesanan sebesar US$1,4 miliar,”Respon investor yang antusian, menjadi cerminan perusahaan memiliki prospek yang positif,”ujarnya.
Menurutnya, baik surat utang maupun bunga dari surat utang yang akan jatuh tempo pada 2019 ini sepenuhnya akan dilindungi nilainya (hedged). Dalam aksi korporasinya ini, perseroan telah menunjuk Deutsche Bank Global AG Singapura sebagai sole bookrunner dan lead manager.
Adapun porsi penerbitan surat utang itu, sebesar 86% dialokasikan kepada investor dari Asia, sementara investor Eropa dan investor offshore Amerika Serikat mendapatkan alokasi 14%. Tercatat sindikasi investor terdiri dari para fund manager global dengan alokasi sebesar 93% dan investor retail sebesar 7%.
Kata Koji Shima, besarnya alokasi penyerapan investor asing menunjukkan ketertarikan pasar global yang signifikan terhadap penerbitan surat utang MPMX yang mengafirmasi posisi perseroan sebagai issuer berkualitas dan terpercaya,”Kami sangat gembira dan bersyukur bahwa penerbitan obligasi global pertama MPMX mendapatkan respon yang luar biasa dari komunitas investor dunia,”ungkapnya.
Dirinya menjelaskan, selama roadshow penerbitan obligasi dengan tipe Reg S ini, sebagian besar investor memberikan apresiasi yang tinggi kepada rekam jejak solid MPMX dalam hal corporate governance serta tim manajemen yang kuat dan handal.
Investor juga melihat MPMX memiliki bisnis lintas sektor yang baik, dan mampu mengikuti tren positif pertumbuhan ekonomi Indonesia, yang diharapkan akan lebih banyak didorong oleh konsumsi seiiring dengan pendapatan dan jumlah masyarakat kelas menengah yang terus tumbuh signifikan.
Direktur Keuangan MPMX Troy Parwata menambahkan, dana dari hasil penerbitan obligasi akan digunakan untuk membayar pinjaman bank, sementara sisanya akan digunakan untuk memperkuat biaya modal.
Kemudian dengan penerbitan obligasi global oleh MPMX, juga tidak menafikan bila pasar obligasi dalam negeri juga terus tumbuh berkembang. Saat ini, total emisi obligasi maupun sukuk yang diterbitkan sepanjang tahun ini di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencapai Rp28,84 triliun, yang disumbang 31 emisi dari 27 emiten.
Dimana total nilai penerbitan obligasi tersebut bertambah, Obligasi berkelanjutan I Jasa Marga Tahap II Tahun 2014 Seri T dengan tingkat bunga tetap oleh PT Jasa Marga Tbk (JSMR). Nilai emisi obligasi tersebut sebesar Rp1 triliun, dengan jangka waktu selama 5 tahun. (bani)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…
NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menempati posisi Top 3 tempat kerja terbaik untuk pengembangan karir di Indonesia versi…
NERACA Jakarta – Resmi mencatatkan sahamnya di pasar modal, PT Atlantis Subsea Indonesia Tbk (ATLA) membidik pendapatan tumbuh 20% pada…
NERACA Jakarta- Tensi ketegangan politik di kawasan timur tengah menjadi sentimen negatif terhadap indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa…