Sri Tahir Jadi Penasehat Kesejahteraan TNI

Jakarta - Panglima TNI Jenderal (TNI) Moeldoko mengangkat pemilik Mayapada Group, Dato Sri Tahir sebagai penasihat bidang kesejahteraan prajurit TNI. Pengangkatan Tahir dilakukan atas kontribusi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan prajurit TNI.

"Saya ucapkan selamat kepada Dato Sri Tahir yang sudah diangkat sebagai penasihat. Kami angkat Tahir karena membantu di bidang kesejahteraan prajurit," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Kamis (18/9).

Menurut Panglima TNI, Tahir memberikan bantuan pengadaan 1.000 rumah bagi prajurit. Seluruh rumah akan dibangun di sekitar Jakarta. Hal itu dilakukan karena sampai saat ini masih ada sekitar 250.000 prajurit yang belum memiliki rumah tinggal. Artinya, lebih dari separuh prajurit yang masih harus dipikirkan kesejahteraannya di bidang perumahan.

Peningkatan kesejahteraan prajurit, kata Moeldoko, adalah salah satu tugas pokok TNI, selain persiapan tempur. Pembahasannya pun sudah sampai di Komisi I DPR, yakni membuat rencana strategis (renstra) II 2014-2019 di bidang kesejahteraan prajurit.

Di tempat yang sama, Dato Sri Tahir menyatakan pihaknya selama ini sudah cukup aktif turut serta membantu TNI, terutama dalam pengadaan rumah prajurit. Dalam partisipasinya kali ini, bantuan pembangunan 1.000 rumah segera direalisasikan.

"Kami selama ini sudah cukup aktif di beberapa bidang dengan TNI, terutama kita concern mengenai perumahan. Kami akan bangun 1.000 rumah prajurit di sekitar Jakarta," ujarnya.

Ke depan, Tahir menyatakan juga akan membangun 500 perumahan prajurit di setiap provinsi di Indonesia. Dengan demikian diharapkan, prajurit TNI yang belum memiliki rumah akan terbantu.

"Tiap provinsi akan dibangun 500 rumah. Dari jumlah itu akan dibagi di tiga angkatan, yakni angkatan darat, laut dan udara," tutur dia.

Dato Sri Tahir adalah pemilik Mayapada Group yang bergerak dalam bisnis keuangan, asuransi dan kesehatan. Diantaranya Bank Mayapada juga membuka Mayapada Life, merupakan salah satu asuransi tercepat pertumbuhannya. Perusahaan ini bekerja sama dengan asuransi berbasis di Zurich, Switzerland. Selebihnya, Bank Mayapada menjadi jangkar semua bisnisnya.

Duty- Free Shop disebut juga ambil andil di kerajaan bisnis Mayapada. Tokonya telah tumbuh menjadi 10.000 meter persegi dengan outlet nya meliputi bandara di Jakarta, bandara internasional di Bali, dan pusat kota di Bali. Produknya meliputi produk lokal mewah dan luar negeri seperti Louis Vutton dan Gucci. Untuk produk non- fashion, Duty- Free Shoping menjual minuman beralkohol, makanan, dan rokok.

Tidak hanya itu. Mayapada Group melebarkan bisnisnya ke jasa kesehatan melalui Mayapada Healthcare Group (MHG). Perusahaan tersebut menggelontorkan dana ekspansi hingga Rp.1 triliun. Rencananya, grup ini mencoba membuka 4 rumah sakit di Jakarta. Mayapada mengakuisisi RS Honoris di Tangerang senilai Rp.1 miliar. Rumah sakit ini berganti nama menjadi Mayapada Hospital.

Mayapada juga membuka RS di Kelapa Gading, TB Simatupang dan satu lagi di wilayah Jakarta. Setelah Jakarta, Mayapada juga akan membidik kota lain seperti Surabaya.Untuk memperkuat bisnis barunya, Mayapada Group akan menggandeng National Healthcare Group Singapore untuk menyediakan layanan kesehatan dengan standar Singapura.

 “Sebenarnya simpel. Saya lahir dari keluarga miskin. Ketika memiliki tabungan, maka wajar kalau saya mesti melihat ke belakang dan banyak orang yang tidak seberuntung saya. Saya dibesarkan di negeri ini, minum air dan menghirup udara di sini, maka suatu hal yang wajar pula bila saya kembalikan ke negeri ini,” kata Tahir di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sumbangannya yang fenomenal terjadi ketika pria kelahiran Surabaya, 26 Maret 1952, itu mendonasikan US$100 juta atau sekitar Rp 1,1 triliun untuk Bill & Melinda Gates Foundation, yayasan amal milik Bill Gates. Sumbangan yang diserahkan pada 2013 tersebut merupakan bagian dari program match plan yang ditawarkan orang terkaya di dunia itu. Gates akan melipatgandakan setiap sumbangan yang masuk ke yayasannya. Karena itu, sumbangan Tahir pun menjadi berlipat, yakni US$ 200 juta. fba

BERITA TERKAIT

Grab Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

NERACA Jakarta - Grab Indonesia menjadi perusahaan berbasis teknologi pertama penerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha menurut Komisi Pengawas…

KPK: Anggota Dewan Harus Mewariskan Budaya Antikorupsi

NERACA Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan anggota dewan harus mewariskan budaya antikorupsi. “Tantangan terbesar…

KPPU: Skema Denda di UU Cipta Kerja Guna Beri Efek Jera

NERACA Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan skema denda yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) bertujuan…

BERITA LAINNYA DI Hukum Bisnis

Grab Raih Sertifikat Kepatuhan Persaingan Usaha

NERACA Jakarta - Grab Indonesia menjadi perusahaan berbasis teknologi pertama penerima sertifikat penetapan program kepatuhan persaingan usaha menurut Komisi Pengawas…

KPK: Anggota Dewan Harus Mewariskan Budaya Antikorupsi

NERACA Jakarta - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron mengatakan anggota dewan harus mewariskan budaya antikorupsi. “Tantangan terbesar…

KPPU: Skema Denda di UU Cipta Kerja Guna Beri Efek Jera

NERACA Jakarta - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengatakan skema denda yang diatur dalam Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) bertujuan…