Menpora Dorong Pemuda Ciptakan Lapangan Kerja

NERACA

Setiap tahun, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemuda terus berkontribusi dalam upaya pengembangan kepemudaan. Salah satu program strategis yang dilaksanakan adalah Program Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan Perdesaan (PSP3).

“PSP3 ini merupakan salah satu program untuk meningkatkan peran serta pemuda ditengah masyarakat, mendinamisasi perubahan dan pembaharuan melalui pembangunan pedesaan,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Roy Suryo

Pada tahun ini pelaksanaan PSP3 sudah memasuki tahun ke XXIV. Salah satu bagian dari program PSP3 yaitu pemberian Pembekalan Pemuda Sarjan Penggerak Pembangunan di Perdesaan diikuti oleh 837 peserta yang terdiri atas  485 putra dan 352 putri dari 33 provinsi.

Setelah menerima pembekalan yang berlangsung selama 14 hari sejak 10 September - 23 September 2014, para pemuda sarjana akan mengabdi selama 2 tahun dan tersebar di 408 desa. Mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi pembangunan perekonomian di desa-desa yang berkonsentrasi pada bidang pertanian, perkebunan, dan peternakan.

Pada program PSP3 tahun ini, Kemenpora fokus pada peningkatan produktivitas masyarakat pedesaan melalui menumbuhkembangkan kegiatan ekonomi masyarakat yang dilandasi pada semangat kebangsaan. Para pemuda dituntut harus mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru di desa.

“Sebagai agen perubahan (agent of change), peserta PSP3 akan dibekali materi karakter dan budaya wirausaha, karakter pencipta lapangan kerja dan bukan sebagai pencari kerja”, jelas Menpora Roy Suryo

Menurut Roy, peserta PSP3 sejatinya mampu menciptakan aktivitas usaha bersama masyarakat desa dengan berbasis kekayaan sumber daya alam dan local wisdom (kearifan lokal) yang dimiliki setiap desa di mana mereka berada.

“Diharapkan peran PSP3 menjadi pelopor dalam menggerakkan masyarakat, khususnya pemuda di perdesaan untuk mengubah paradigma dari pencari kerja menjadi penciptaan lapangan kerja. Melakukan inovasi dan mengakses sumber kemajuan, serta meningkatkan kinerja pelayanan public pemerintahan desa dalam rangka memandirikan dan mensejahterakan masyarakat desa,” ujar dia

Pada pembekalan yang mengangkat tema "Dengan PSP3, Kita Tingkatkan Kemandirian Pemuda Dalam Rangka Mendukung Ekonomi Pedesaan" ini, para pemuda dengan multidisiplin dengan nilai Indeks Prestasi (IP) akademik rata-rata di atas 3,24 mendapatkan informasi mengenai Masalah Sarjana dan Pembangunan Perdesaan, Peluang dan Tantangan Pengembangan Kepemudaan di era global. 

Ada juga materi yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas seperti Metode Penyadaran Masyarakat dan Penyusunan Rencana Kerja Peserta PSP3. Sedangkan materi yang ditujukan pada pengembangan karakter misalnya Membangun Kepeloporan Pemuda dan Kemandirian, khususnya di Perdesaan dan Bagaimana Menumbuhkan Daya Saing bagi Pemuda.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…