Penjualan Alam Sutera Rp 3,6 Triliun

NERACA

Jakarta –Tercatat sampai dengan Agustus 2014, PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) mencetak penjualan unit (marketing sales) properti sebesar Rp 3,6 triliun. Jumlah ini meningkat tipis 2,8% dibandingkan penjualan pada periode sama tahun lalu Rp 3,5 triliun.

Sekretaris Perusahaan Alam Sutera, Hendra Kurniawan mengatakan, sebagian besar marketing sales perseroan berasal dari penjualan tanah untuk proyek-proyek komersil. Adapun sisanya berasal dari proyek residensial,”Kami menjual tanah untuk proyek-proyek non-perumahan yang meliputi toko, perkantoran, factory outlet, dan tujuan komersial lainnya,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Selama periode Januari – Agustus 2014, penjualan tertinggi Alam Sutera terjadi pada Mei 2014 sebesar Rp 975,4 miliar. Adapun hingga akhir tahun ini, perseroan menargetkan penjualan sebesar Rp 5 triliun. Untuk mencapai target tersebut, Alam Sutera akan menggenjot proyek-proyek andalannya, antara lain Kota Ayodhya di Cikokol, Tangerang, gedung perkantoran, apartemen Paddington Height, serta proyek komersial di Pasar kemis.

Dari proyek Ayodhya perseroan menargetkan penjualan Rp 2 triliun, gedung perkantoran sekitar Rp 1 triliun, ditambah proyek-proyek di Serpong sekitar Rp 2 triliun. Saat ini, Alam Sutera fokus pada pembangunan superblok Kota Ayodhya yang dijadwalkan beroperasi pada 2017. Superblok seluas 15 ha tersebut terdiri atas 18 menara apartemen, pusat belanja, serta sarana pendukung lainnya.

Alam Sutera juga tengah menyelesaikan pembangunan The Prominence, gedung perkantoran kedua yang dikembangkan oleh perseroan. The Prominence diharapkan rampung pada pertengahan tahun depan, dengan biaya konstruksi sebesar Rp 415 miliar. Saat ini, proses pembangunan telah mencapai 60%.

Salah satu pengembang properti terbesar Indonesia ini tercatat memiliki cadangan lahan (landbank) seluas 2.331,5 ha per Juni 2014. Sebanyak 1.676 ha atau 72,1% dari total landbank perseroan terletak di wilayah Pasar Kemis, Tangerang. Jumlah ini diikuti oleh kawasan Serpong 2 seluas 232 ha, Serpong 1 seluas 189 ha, dan Cianjur, Jawa Barat, seluas 80 ha. Perseroan juga tercatat memiliki tanah seluas 63 ha di Ungasan, Bali, dan sekitar 75 ha di Tanjung Pinang, Riau.

Hingga semester pertama tahun ini, pendapatan Alam Sutera tercatat sebesar Rp 1,9 triliun naik dari  periode sama tahun lalu senilai Rp 1,8 triliun. Meski pendapatan naik, laba bersih tercatat turun dari Rp 747,4 miliar pada semester I – 2013 menjadi Rp 515,3 miliar.

Asal tahu saja, memasuki semester kedua tahun ini PT Alam Sutera Realty Tbk kembali menggarap beberapa proyek properti yang sudah direncanakan pengembang ini. Mulai dari proyek apartemen, perkantoran, hingga kluster perumahan baru.

Kata Hendra Kurniawan, di periode tersebut memang ada beberapa proyek yang sedang tahap konstruksi maupun yang siap diserah terimakan ke konsumen. Misalnya di Alam Sutera, Serpong. Perusahaan ini tengah membangun gedung perkantoran Prominence setinggi 30 lantai. Ada lagi apartemen Paddington Height setinggi 27 lantai. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…