Garap Proyek Properti - Industri Jababeka Gandeng Bank Artha Graha

NERACA

Jakarta - PT Graha Buana Cikarang yang merupakan anak usaha dari PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) melakukan penandatanganan kerja sama (PKS) bersama dengan PT Bank Arha Graha International Tbk (INPC). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, kerja sama ini dilakukan dalam rangka pembangunan rumah tapak, rumah toko, rumah kantor, rumah tumbuh, gudang, dan kavling yang dibiayai oleh Bank Artha Graha dengan fasilitas kredit kepemilikan rumah (KPR) atau fixed loan di lokasi kawasan perumahan/komersil/industri Jababeka, Cikarang.

Nantinya, kerja sama ini akan digunakan untuk melakukan pengembangan proyek PT Graha Buana Cikarang di atas lahan seluas 5.600 hektar are (ha). PT Graha Buana Cikarang akan membangun pemukiman penduduk dan area komersil lainnya sebelum kawasan industri.

Proyek-proyek yang akan dibangun melalui fasilitas kredit ini untuk residensial, yakni The Oscar, Beverly Hills, Cortes, Veranda, Graha Bakti, Graha Asri, Simprug Plaza, Simprug Garden, Tropikana Garden, Java Residence, Neo D'Java Residence, Movie Boulevard, Elvis Tower, dan proyek-proyek selanjutnya yang sedang dalam tahap pengembangan. Sedangkan, untuk proyek komersial, yakni ruko Thamrin Boulevard, ruko Sunter Niaga Mas, serta dua nama proyek ruko ataupun rukan yang sedang dalam tahap pengembangan.

Sebagai informasi, sepanjang semester pertama tahun ini, PT Kawasan Industri Jababeka Tbk mencetak angka prapenjualan atau marketing sales mencapai sebesar Rp 450 miliar. Artinya, perseroan baru mencapai sekitar 37,5% dari target marketing sales hingga akhir tahun yang mencapai sebesar Rp 1,2 triliun.

Sekretaris Perusahaan Kawasan Industri Jababeka, Muljadi Suganda pernah bilang, meski begitu perseroan optimis akan dapat mencapai targetnya hingga akhir tahun ini,”Kami optimis target tahun ini masih bisa tercapai, meski sampai saat ini baru Rp 450 miliar,”paparnya.

Muljadi menuturkan, kontribusi terbesar dalam raihan tersebut didapatkan dari penjualan lahan industri yang menyumbang sekitar 67% atau Rp 301,5 miliar dari total prapenjualan hingga bulan Juni 2014. Sisanya 33% atau sekitar Rp 148,5 miliar dihasilkan dari penjualan produk peroperti. Disebutkan, kontribusi terbesar masih dari penjualan lahan industri.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa hingga akhir Juni 2014 perseroan juga telah berhasil menjual seluas 10 hektar (ha) bangunan siap pakai atau standard factory building. Luasan ini baru mencapai 25-33% dari target penjualan hingga akhir tahun ini yang seluas 30 hingga 40 ha.

Perseroan juga menikmati keuntungan dari adanya kenaikan harga di kawasan industri miliknya. Saat ini harga jual rata-rata untuk lahan industri Jababeka mencapai Rp 3,5 juta per meter persegi atau mengalami kenaikan 40%. Padahal, harga jual pada tahun lalu hanya mencapai Rp 2,5 juta per meter persegi. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…