2015, Setoran Dividen BUMN Dipatok Rp43,73 Triliun

NERACA

Jakarta -Target setoran dividen Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada RAPBN 2015 dinaikkan dari Rp41 triliun menjadi Rp43,73 triliun atau dibulatkan menjadi Rp44 triliun. Dalam kenaikannya ini, pay out ratio (POR) yang paling besar adalah PT Hutama Karya. Sebelumnya perusahaan pelat merah ini tidak dikenakan setoran dividen atau 0 persen namun menjadi 30%.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Chairul Tanjung mengaku belum mengetahui secara detail tentang setoran dividen ini. "Saya belum tahu detailnya, tapi nanti akan dilakukan pembahasan lagi ini kan belum sampai ketahapan Panja," ucap Chairul Tanjung di Jakarta, Selasa (9/9).

Pria yang akrab disapa CT ini menambahkan, dalam rapat dengan Banggar juga sudah diminta pandangan oleh Ketua Banggar mengenai dividen BUMN untuk tahun 2015. "Saya katakan konsentrasi saja ke top 20. Jadi dari pada yang bawah-bawah diambilin yang kecil-kecil . Kalau yang atas-atas yang besar-besar silahkan tapi jangan yang kecil-kecil, misalnya kayak perbankan, silakan," tegas CT.

Lanjut CT mengungkapkan, untuk rencana ekspansi BUMN yang mendapat setoran target dividen tentu tidak akan mengganggu aksi korporasi dari tiap-tiap perusahaan. "Oh iya tentu kan di seimbangkan antara fungsi ekspansi dengan fungsi pemerintah, itu bisa dihitung kebutuhan mereka ekspansi di ekstra polasi," pungkasnya.

Menanggapi hal itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan optimistis perusahaan-perusahaan pelat merah mampu memenuhi target setoran dividen yang dipatok pemerintah. "Ya harus mampu. 100 persen," kata Dahlan 

Dahlan tidak keberatan jika target dividen perusahaan BUMN dinaikkan. Namun, mengenai cara memenuhi target tersebut, Dahlan tidak menjelaskan rinci.  "Caranya, ya BUMN-BUMN (masing-masing)," kata dia. Dari data yang terlampir terdapat data perubahan POR perusahaan sebagai berikut: Semen Indonesia: 45 persen menjadi 70 persen, Pelindo II: 35 persen menjadi 40 persen.

Pelindo III: 35 persen menjadi 40 persen, Hutama Karya: 0 persen menjadi 30 persen. Bank Mandiri: 27,5 persen menjadi 30 persen, BNI: 25 persen menjadi 30 persen, BTN: 20 persen menjadi 30 persen, PT Perkebunan Nusantara III: 30 persen menjadi 35 persen, PT Perkebunan Nusantara IV: 31 persen menjadi 35 persen, Jasa Raharja:  55 persen menjadi 60 persen. [agus]

BERITA TERKAIT

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Pengamat: Aksi Merger-Akuisisi Berpotensi Dorong Industri Asuransi dan Skala Ekonomi Besar

  NERACA Jakarta-Aksi merger-akuisisi perusahaan asuransi dinilai akan menciptakan industri dengan permodalan yang kuat, sehingga turut menopang perekonomian Tanah Air.…

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat

Pembiayaan Tumbuh Positif, Aset Bank Muamalat Meningkat NERACA Jakarta – PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only…

TASPEN Bagikan Ribuan Paket Sembako Melalui Kegiatan Pasar Murah dan Bazar UMKM

TASPEN Bagikan 1.000 Paket Sembako NERACA Jakarta - Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri (Persero) atau TASPEN berkomitmen untuk terus…