The Purge: Anarchy

Di tahun 2023, tepatnya 21 Maret, Pemerintahan Amerika Serikat memiliki sebuah kebijakan untuk menanggulangi kemiskinan dan perbaikan ekonomi. Program tersebut diberi nama The Purge (Hari Pelampiasan dan Pembersihan). Program ini berlangsung satu tahun sekali di mana selama 12 jam seluruh kota di Amerika Serikat bebas dan memiliki hak untuk melakukan kejahatan termasuk pembunuhan tanpa takut untuk dihukum. Semua jenis kejahatan adalah legal dan layanan masyarakat seperti kepolisian, rumah sakit, dan pemadam kebakaran tidak tersedia selama masa purges berlangsung. 

Di detik-detik program tersebut dimulai, seluruh warga Amerika yang memilih untuk diam di rumah mempersiapkan diri dengan mengunci dan menutup rumah serapat mungkin. Hal ini dilakukan agar mereka tidak menjadi korban warga lain yang menggunakan hak pelampiasan mereka. Hanya ada satu kelompok yang aman di saat program ini berlangsung, yaitu para pejabat tinggi negara dan orang kaya, terutama rezim yang menamakan diri mereka New Founders of America (NFA). 

Sialnya, menjelang program itu berlangsung, pasangan yang sedang dalam perjalanan, Shane (Zach Gilford) dan Liz (Kiele Sanchez) mengalami masalah pada mobil mereka. Ini membuat mereka harus mencari bantuan agar aman saat purges dimulai. Sayangnya, di tengah mencari bantuan, mereka kehabisan waktu. Pasangan ini pun harus lari mencari tempat yang aman, karena ternyata sudah ada sekelompok orang bertopeng yang menggunakan hak pelampiasan yang mengincar mereka. 

Di tengah kepanikan dikejar-kejar oleh kelompok bertopeng, akhirnya Shane dan Liz bertemu Leo Barnes atau Seargant (Frank Grillo), Eva Sanchez (Carmen Ejogo), dan Cali (Zoe Soul). Mereka akhirnya bersama-sama saling melindungi hingga masa purges berakhir. Banyak kejadian sadis dan kejam yang mereka saksikan selama perjalanan mereka melindungi diri.  

Inilah peristiwa yang terjadi dalam film sekuel arahan sutradara James DeMonaco, The Purge: Anarchy. Berbeda dengan film pertamanya, The Purge (2013), di sekuel ini James membuat cerita lebih dinamis, baik dari segi tokoh maupun segi tempat kejadian. Ada pelampiasan yang terjadi di rumah, di jalanan, maupun arena yang khusus dijadikan ajang para kapitalis untuk melakukan pelampiasan kepada orang miskin.

Di film ini Kita juga akan mendapatkan gambaran tentang konflik antara si kaya dan si miskin dan antara mereka yang mendukung pembersihan dan yang tidak. Munculkan tokoh perlawanan berkulit hitam bernama Carmelo Johns (Michael K. Williams). Ia menyerukan perlawanan atas pemerintah dan perubahan sistem. Banyak pesan moral dan kritik sosial yang disampaikan. Misalnya saja sisi kemanusiaan seorang Leo Barnes yang awalnya ingin menggunakan hak pelampiasannya untuk membalas dendam kematian anaknya. 

BERITA TERKAIT

Love The Coopers: Kejutan untuk Klan Cooper

Film komedi barat berjudul “Love The Coopers” ini merupakan film yang berceritakan mengenai empat generasi dari klan Cooper yang datang…

Wujudkan Impian dengan Zikir 99 Asmaul Husna

Menurut etimologi,  Asmaul Husna berasal dari kata Al Asma dan Al Husna, yang artinya nama-nama yang indah. Secara istilah Asmaul…

Pride and Prejudice and Zombies

Pride and Prejudice and Zombies adalah salah satu film horor arahan arahan sutradara Burr Steers yang rilis di awal tahun…

BERITA LAINNYA DI

Love The Coopers: Kejutan untuk Klan Cooper

Film komedi barat berjudul “Love The Coopers” ini merupakan film yang berceritakan mengenai empat generasi dari klan Cooper yang datang…

Wujudkan Impian dengan Zikir 99 Asmaul Husna

Menurut etimologi,  Asmaul Husna berasal dari kata Al Asma dan Al Husna, yang artinya nama-nama yang indah. Secara istilah Asmaul…

Pride and Prejudice and Zombies

Pride and Prejudice and Zombies adalah salah satu film horor arahan arahan sutradara Burr Steers yang rilis di awal tahun…