Danai Akuisisi Perusahaan Tambang - Alam Karya Tunggal Terbitkan Rights Issue

NERACA

Jakarta – Perusahaan tambang PT Alam Karya Unggul Tbk (AKKU) berencana menerbitkan sebanyak 1,51 miliar atau setara 23,3% saham baru. Hal ini dilakukan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas (PUT) I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD). Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, Kamis (4/9).

Dijelaskan, nantinya dana hasil rights issue akan dialokasikan untuk ekspansi serta pengambil alihan utang. Meski begitu, harga pelaksanaan belum ditetapkan. Disebutkan, perseroan berniat mengakuisisi 99% saham PT Mulawarman Putera Abadi Sakti dan PT Mentara Bhakti Jaya Utama. Aksi akuisisi akan dilakukan melalui anak usaha, PT Eka Swastika Sedaya.

Rencananya, Alam Karya juga akan mengambil alih utang kedua perusahaan baru setelah akuisisi. Namun, perseroan belum bersedia mengungkapkan nilai transaksi serta jumlah utang yang akan dibayar. Berdasarkan jadwal sementara, pencatatan HMETD Alam Karya di BEI akan dilaksanakan pada 24 Oktober 2014. Periode perdagangan HMETD diperkirakan berlangsung antara 24 – 30 Oktober 2014. Adapun pendaftaran, pemesanan, pelaksanaan dan pembayaran HMETD akan dilakukan pada periode sama selama perdagangan.

Periode penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD diproyeksi sekitar 28 Oktober hingga 3 November 2014. Jika semua berjalan lancar, tanggal akhir pembayaran pemesanan tambahan dijadwalkan pada 3 November 2014. Sementara itu, modal dasar Alam Karya akan ditingkatkan menjadi 6,5 miliar saham atau setara Rp 650 miliar. Hal ini akan mengubah ketentuan anggaran dasar Pasal 4 Ayat 1 Alam Karya.

Perseroan juga berniat membatalkan rencana private placement senilai Rp 7,01 miliar. Guna meminta persetujuan atas seluruh rencana, perseroan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 10 Oktober 2014. Alam Karya semula ingin melepas 23 juta saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (non-HMETD). Adapun harga pelaksanaan ketika itu dipatok sebesar Rp 305 per saham.

Direktur Utama Alam Karya Bambang Adhi Pratomo pernah bilang, perseroan tengah membutuhkan modal yang besar untuk menjalankan kegiatan usaha utamanya, yakni investasi di bidang pertambangan,”Dapat dipastikan kami memerlukan permodalan yang fleksibel untuk menjalankan kegiatan-kegiatan investasi tersebut,” katanya.

Asal tahu saja, per 30 Juni 2014, Alam Karya membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,18 miliar. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan tidak menghasilkan pendapatan. Sementara, rugi bersih sepanjang semester pertama tahun ini tercatat sebesar Rp 2,79 miliar, naik 116,2% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 1,29 miliar. (bani)

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…