Bangun Hunian Mixed Use di Klender - Agung Podomoro Investasikan Dana Rp 3 Triliun

NERACA

Jakarta – Ditengah keterbatasan lahan di Jakarta, sebaliknya emiten properti, PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) masih memiliki landbank seluas 9,5 hektar di Jl. I Gusti Ngurah Rai, Klender, Jakarta Timur pasca mengakuisisi 85% saham PT Graha Cipta Kharisma. Hal ini menjadi peluang bagi perseroan untuk memanfaatkan pasar yang masih menjanjikan di Jakarta untuk meraup pundi-pundi keuntungan.

Investor Relation PT Agung Podomoro Land Tbk, Wibisono mengatakan, lahan milik Graha Cipta Kharisma akan dimanfaatkan perseroan untuk di bangun sebuah kawasan mixed use. Rencananya, di atas lahan tersebut akan dibangun enam tower yang merupakan kawasan hunian apartemen, pusat perbelanjaan, dan jenis-jenis properti lainnya,”Mungkin lebih murah karena segmennya untuk kelas menengah. Tapi, setiap pembangunan satu tower biasanya membutuhkan investasi Rp 500 miliar,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Dia menuturkan, untuk pembangunan mixed use, perseroan membutuhkan dana minimal Rp 3 triliun untuk mengembangkan. Pembangunan proyek itu ditargetkan akan dimulai pada kisaran pertengahan tahun 2015 dengan masa pengerjaan sekitar tiga atau empat tahun.

Saat ini pihaknya tengah melakukan proses desain untuk kawasan mixed used itu. Perhitungan keuangan juga dilakukan untuk mematok harga jual yang bakal ditawarkan. Nah, setelah dipasarkan, duit hasil pra penjualan atau marketing sales atas proyek itulah yang bakal digunakan untuk menutup kebutuhan investasi proyek tersebut. Proses menentukan desain dan perhitungan valuasinya diharapkan dapat selesai antara bulan Oktober hingga November tahun ini. "Jadi, kami bisa mulai memasarkannya bulan Desember nanti,”kata Wibisono.

Sebagai informasi, belum lama ini perseroan mengakuisisi 85% saham PT Graha Cipta Kharisma (GCK), sebuah perusahaan tidak terafiliasi, senilai Rp 305 miliar, termasuk pinjaman yang dapat dikonversi menjadi saham. Diharapkan, akuisisi tersebut juga dapat dimanfaatkan perseroan untuk mengejar target marketing sales tahun ini. Hingga akhir tahun, APLN mematok target marketing sales Rp 6,5 triliun. Hingga bulan Juli lalu, realisasinya baru 39,8% atau setara Rp 2,59 triliun.

Untuk mendukung target tersebut manajemen mengalokasikan dana belanja modal sekitar Rp 4.5 triliun yang akan dialokasikan untuk pembangunan sejumlah proyek utama. Asal tahu saja, perseroan tengah mengincar lahan di wilayah Jakarta dan Surabaya untuk dijadikan lahan bisnis properti miliknya.

Hingga saat ini Agung Podomoro masih dalam proses penjajakan terkait dengan aksi akuisisi lahan di Jakarta, sementara untuk lahan yang terletak di wilayah Surabaya, emiten pengembang ini masih dalam proses pembicaraan dengan pemerintah daerah setempat.

Wakil Direktur Utama Agung Podomoro Land, Indra Wijaya pernah bilang, potensi bisnis di wilayah Surabaya masih bagus untuk dikembangkan. Dirinya berharap, dengan pengambil alihan lahan tersebut diharapkan dapat berkontribusi positif terhadap pendapatan perseroan.

Tercatat sepanjang semester pertama tahun ini, APLN mencatatkan penurunan penjualan dan pendapatan usaha sebesar 5,5%. Dimana penjualan dan pendapatan usaha perseroan pada semester I-2014 ini menjadi sebesar Rp 2,29 triliun dari Rp 2,42 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Kata Corporate Secretary PT Agung Podomoro Land Tbk, F Justini Omas, meski secara konsolidasi penjualan turun, tetapi perseroan berhasil untuk meningkatkan di segmen pendapatan berulang (recurring income) yang meningkat sebesar 33,3%,”Pada semester I-2014 ini, kontribusi pendapatan berulang mencapai 28,2% dari total penjualan dan pendapatan usaha kami. Ini mengalami penikatan jika dibandingkan kontribusi pada semester I-2013 lalu yang hanya 20%,”ujarnya.

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, peningkatan recurring income perseroan disebabkan oleh peningkatan kinerja dari mal-mal milik APLN (Central Park dan Emporium Pluit) dan Hotel Amaris Thamrin City serta mulai berkontribusinya Baywalk Mall dan Sofitel Bali Nusa Dua Beach Resort yang diluncurkan pada kuartal IV-2013 lalu. (bani)

BERITA TERKAIT

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Summarecon Crown Gading - Primadona Properti di Utara Timur Jakarta

Summarecon Crown Gading yang merupakan kawasan terbaru Summarecon yang di Utara Timur Jakarta, kini semakin berkembang. Saat ini sedang berlangsung…

Pertumbuhan Logistik Tembus 8% - CKB Logistics Optimalkan Bisnis Lewat Kargo Udara

Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memperkirakan sektor logistik nasional tahun ini mengalami pertumbuhan tujuh sampai dengan delapan persen. Tak heran, bisnis…

Mitra Investindo Catat Laba Meningkat 212%

NERACA Jakarta - Perusahaan jasa pelayaran dan logistik PT Mitra Investindo Tbk (MITI) membukukan laba bersih yang meningkat signifikan 212% year…