Indikator Kepercayaan Investor - OJK: Minat Investor Reksadana Meningkat

NERACA

Jakarta – Maraknya manajer investasi merilis produk reksadana terbaru, menjadi gambaran bila saat ini pertumbuhan instrument investasi sektor reksadana berkembang pesat. Hal ini juga menjadi indikator bila tingkat kepercayaan investor terhadap reksadaa juga meningkat tajam.

Kepala Departemen Pengawas Pasar Modal II A, Otoritas Jasa Keuangan (OJK Fakhri Hilmi mengakui, saat ini tingkat kepercayaan investor terhadap instrumen investasi reksadana meningkat menyusul jumlah unit penyertaan yang terus mengalami pertumbuhan, “Proses edukasi memberi pengaruh cukup besar kepada masyarakat dalam memahami risiko dari produk reksa dana,”ujarnya di Jakarta, kemarin.

Menurutnya, pihak OJK akan terus mendukung dan mendorong setiap pihak yang berkeinginan memberikan edukasi kepada masyarakat. Tercatat dalam data OJK, tercatat jumlah unit penyertaan yang beredar pada 8 Agustus 2014 sebanyak 126,96 miliar atau meningkat sekitar 5,02% dibandingkan akhir 2013 sebanyak 120,886 miliar.

Sementara total nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana pada 8 Agustus 2014 juga meningkat sekitar 10,27% menjadi Rp238,78 triliun dari Rp192,544 triliun pada akhir 2013. Dari sisi jumlah reksa dana, sampai dengan 8 Agustus 2014 terdapat 843 produk reksa dana,”Itu menandakan bahwa investor lebih banyak melakukan "subscription" dibanding melakukan 'redemption'," kata Fakhri Hilmi.

Dia juga mengemukakan bahwa sepanjang tahun ini terdapat 102 reksadana yang dibubarkan. Sebagian besar merupakan reksa dana jenis terproteksi. Hal itu seiring dengan periode jatuh tempo instrumen obligasi yang terdapat dalam aset dasar di reksa dana itu. Namun demikian, lanjut dia, sebanyak 122 produk reksa dana baru diterbitkan pada tahun ini. Mayoritas produk baru itu berjenis reksa dana terproteksi.
Reksa dana terproteksi merupakan reksa dana yang waktu pembeliannya ditentukan oleh Manajer Investasi yang menerbitkan dan penjualan hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu. Pihak OJK sendiri menargetkan pertumbuhan total dana kelolaan reksa dana rata-rata sebesar 15% per tahun melalui pengembangan produk yang sesuai dengan selera pasar sehingga lebih menarik bagi investor.

Dijelaskan, produk yang bervariasi akan menarik investor untuk membeli produk reksa dana. Jumlah investor yang telah terdaftar untuk membeli produk reksa dana hingga saat ini baru sekitar 500.000 investor. Hingga Juli, dana kelola reksadana baru mencapai Rp212,79 triliun.

Apabila dibandingkan dengan posisi total dana kelolaan sampai akhir tahun yang mencapai Rp192,54 triliun, pertumbuhan dana kelolaan baru mencapai 10,51%. Masih perlu mengerek pertumbuhan hingga 4,49% untuk merealisasikan target yang diharapkan bisa mencapai 15% per tahun. Sebagian besar dana kelolaan yang ada, berada pada reksa dana saham yang nilainya mencapai Rp89,09 triliun. Kemudian disusul di reksa dana terproteksi senilai Rp42,748 triliun dan reksa dana pendapatan tetap yang nilainya mencapai Rp31,63 triliun. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…