Perkuat Likuiditas Keuangan - XL Axiata Lepas 2,7% Saham Treasury

NERACA

Jakarta – Emiten operator seluler, PT XL Axiata Tbk (EXCL) melepas kepemilikan saham treasury (hasil pembelian kembali saham) sebesar 231,11 juta lembar saham. Jumlah saham yang dilepas itu mewakili 2,7% dari total kepemilikan yang dimiliki perseroan hingga 29 Agustus 2014.

Dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin. Disebutkan, penjualan saham treasury ini dilakukan oleh perseroan untuk memperkuat posisi keuangan perusahaan.. Penjualan saham dilakukan di pasar terbuka baik kepada investor lokal dan investor asing dengan penawaran harga saham sesuai rata-rata harga pasar yakni Rp 5.708 per saham. Nilai itu merupakan nilai di atas harga minimum Rp 5.280 per saham.

Direktur Keuangan PT XL Axiata Tbk, Mohamed Adlan bin Ahmad Tajudin mengatakan, pihaknya berharap melakui aksi pelepasan saham treasury ini akan dapat mendorong penguatan posisi keuangan perusahaan di tengah kompetisi industri telekomunikasi yang semakin ketat,”Kami percaya nilai saham XL sangat kompetitif dan diminati oleh para investor seiring dengan potensi pertumbuhan perusahaan ke depannya,”ujarnya.

Adapun aksi penjualan saham treasury ini terkait dengan kewajiban XL untuk melakukan pembelian saham dari pemegang saham yang tidak menyetujui proses merger antara PT XL Axiata Tbk dengan Axis pada Desember 2013. Sebelumnya perseroan melakukan pembelian kembali saham PT XL Axiata Tbk terkait akuisisi Axis. Nilai penjualannya sekitar Rp 1,2 triliun.

Berdasarkan data BEI, pemegang saham perseroan antara lain Axiata Investments Indonesia Sdn.Bhd sebesar 66,48% dan masyarakat kurang dari lima persen sebesar 33,51%. Sebagai informasi, pada paruh pertama tahun ini, PT XL Axiata Tbk mencatatkan rugi bersih sebesar Rp482,52 miliar. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp670,43 miliar. Rugi per saham dasar tercatat sebesar Rp57, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu tercatat laba per saham dasar mencapai Rp79 per lembar.

Disebutkan, kenaikan tipis pada pendapatan perusahaan dibarengi meningkatnya sejumlah beban dan rugi kurs. Sementara pendapatan perseroan pada semester pertama tahun ini hanya tumbuh 12,24% menjadi Rp11,55 triliun dari priode yang sama tahun lalu senilai Rp10,29 triliun. Sementara beban infrastruktur melonjak menjadi Rp4,02 triliun dari Rp2,81 triliun dan beban penyusutan bertambah menjadi Rp3,02 triliun dari Rp2,66 triliun.

Jumlah aset perusahaan pada akhir Juni tercatat sebesar Rp58,42 triliun, dengan total utang Rp45,37 triliun. Angka tersebut meningkat dibanding posisi akhir tahun lalu, di mana aset perusahaan sebesar Rp40,28 triliun dengan total utang Rp24,98 triliun.

Selain itu, beban gaji dan kesejahteraan karyawan naik menjadi Rp578,16 miliar dari Rp473,46 miliar, beban umum dan administrasi meningkat menjadi Rp335,4 miliar dari Rp263,54 miliar, beban amortisasi melonjak menjadi Rp251,3 miliar dari Rp53,28 miliar dan kerugian selisih kurs melesat menjadi Rp516,1 miliar dari Rp112,88 miliar. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…