NERACA
Jakarta – Ekspansi bisnis PT Rajawali Corporation (Grup Rajawali) terus menggurita, setelah sukses mengakuisisi saham perusahaan tambang. Kali ini, perseroan merampungkan akuisisi saham bisnis kelapa sawit milik PT BW Plantation Tbk (BWPT) sebesar 12,488%. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Disebutkan, kepemilikan saham di PT BW Plantation Tbk dilakukan setelah PT Rajawali mengakuisisi saham Matacuna Group sebanyak 558.382,640 lembar saham BWPT. Maka dengan demikian Matacuna Group yang didirikan di British Virgin Islands sudah tidak memiliki saham lagi di BWPT. Matacuna menjelaskan tujuan peralihan tersebut merupakan bentuk investasi PT Rajawali di BWPT.
Saham BWPT pada perdagangan Senin awal pekan kemarin pada pukul 11:15 WIB turun 0,9% ke Rp1.020 dengan volume 5,39 juta lembar saham. Saat ini pemegang saham BWPT yang lain adalah BW Investindo sebesar 35,11%, Barclays Bank PLC-KS sebesar 7,07%, JP Morgan Chase Bank NA RE Non-Treaty sebanyak 5,99%, dan publik sebesar 30,28%.
Disebutkan, tujuan Grup Rajawali memiliki saham BWPT di sektor perkebunan adalah sebagai antisipasi atas pemberlakukan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 26/ 2007 tentang pedoman perizinan usaha perkebunan. Dalam Permentan tersebut diberlakukan pembatasan kepemilikan lahan oleh perusahaan perkebunan maksimal sebanyak 100.000 hektare (ha). Beleid ini sudah diteken oleh Menteri Pertanian Suswono pada 30 September 2013 silam.
Asal tahu saja, Rajawali Grup yang merupakan perusahaan milik Peter Sondakh, belum lama ini menggeluti bisnis pertelevisian dengan mengganti nama B Channel menjadi Rajawali Televisi (RTV). Tak sekedar ganti baju, Grup Rajawali menghitung, RTV akan mendatangkan keuntungan lebih bagi induk perusahaan. (bani)
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…