Hari Jadi Kuningan Ke-516

Bupati Utje “mari Kita berkomitmen untuk terus bahu membahu berpartisipasi mengatasi masalah pembangunan demi kesejahteraan masyarakat”.

 

516 tahun atau lima abad yang lalu Kabupaten Kuningan terlahir. Usia turun temurun yang cukup tangguh dan kokoh dengan aura yang semakin modern, perkembangan infrastruktur yang cukup pesat dan terus maju. Dari beberapa pergantian pemimpin “Kota Kuda”, baru kali ini Kuningan dipimpin oleh seorang perempuan, seorang Bunda yang diyakini bisa mengayomi masyarakatnya, tegas, menjadi panutan, dan penuh dengan ide-ide briliant untuk memajukan dan meneruskan perjuangan pemimpin sebelumnya.

Adalah Hj. Utje Ch Suganda yang didampingi H. Acep Purnama sebagai wakilnya akan terus membawa Kuningan menjadi kabupaten yang maju. Semua pekerjaan yang masih belum selesai oleh bupati sebelumnya, H. Aang Hamid Suganda akan menjadi prioritas utama untuk terus dibenahi dan tentunya dituntaskan. "Kami berdua akan mengutamakan pembangunan demi Kuningan dan demi masyarakat Kuningan," papar Hj. Utje  didampingi H. Acep.

Dengan visi Kuningan Mandiri, Agamis dan Sejahtera (MAS), keduanya langsung bergerak cepat demi mengejawantahkan tekadnya memajukan rakyat. Dengan misi lima tahun kedepan, yaitu, meningkatkan kualitas sumberdaya manusia melalui penanaman nilai agama, peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, daya saing dan pengarusutamaan gender dalam kehidupan berbudaya dan harmonis.

Memantapkan keunggulan kawasan agropolitan, pariwisata daerah sektor unggulan lainya, peningkatan investasi ramah lingkungan serta peningkatan sarana dan prasarana daerah. Ke-tiga, meningkatkan percepatan penanggulangan kemiskinan, melalui pelayanan sosial terpadu dan pemberdayaan masyarakat. Lalu, memantapkan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup dalam kerangka kabupaten konservasi dengan menerapkan azas kehidupan berkelanjutan. Ke-lima, mewujudkan tata pemerintahan yang baik dan pengembangan kerjasama daerah.

 

Revitalisasi Pasar Sebagai Sektor Kemandirian

 

Untuk menuju kemandirian, aspek ekonomi tentunya menjadi salah satu sektor dalam pencapaiannya. Bukan sekedar birokrat, pengusaha atau elite politik lainnya yang mandiri. Namun penduduk Kuningan pun harus bisa mandiri menuju kesejahteraan. Kemandirian untuk menggali semua sumber daya yang ada, kemandirian untuk mengembangkan warga Kuningan dari yang tidak berdayaguna menjadi yang berdayaguna, yang belum berkembang menjadi berkembang dan maju.  

Pasar Baru misalnya, Pasar milik Daerah Kabupaten Kuningan dan sebagai salah satu infrastruktur ekonomi daerah yang sangat strategis berada di jantung kota, sehingga memiliki kekuatan magnet yang sangat kuat, baik untuk  berjualan maupun berbelanja, terlebih lagi saat ini sedang direvitalisasi (dibangun kembali) yang hampir selesai pembangunannya, adalah merupakan pasar tradisional semi modern terbesar dan terlengkap di Jawa Barat, dilihat dari aspek sarana usaha maupaun fasilitas umum dan fasilitas sosialnya.

Pasar tersebut seluas 27 ribu meter persegi, dengan jumlah sarana usaha sebanyak 886 unit yang terdiri dari ruko, kios dan los. “Kondisi Pasar Baru saat ini meskipun belum selesai 100 persen tapi sudah   nampak penampilannya tidak kalah dengan Toserba bahkan Mall sekalipun. Program revitalisasi Pasar Baru yang dilaksanakan Pemerintah Kabupaten           Kuningan dengan pihak ke-tiga berjalan lancar sesuai rencana dan berhasil mewujudkan bangunan pasar berlantai 2 dengan konsep Pasar Tradsional Semi Modern,” jelas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Kuningan Ucu Suryana, diamini Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Ocin.

Dipaparkan Ocin, secara ekonomis pembangunan kembali Pasar Baru dengan model fisik modern tersebut sangat prospektif, sehingga sangat beralasan jika para pedagang lama sekitar 90 persen lebih memilih  berjualan kembali. Hampir 88% sarana usaha yang tersedia mulai dari ruko, kios maupun los, sudah dibeli pedagang lama, sisanya sekitar 12% dipasarkan kepada pedagang baru dan diperkirakan akan laku terjual sebelum Desember 2014.

“Minat para pedagang lama berjualan kembali dan membeli lagi sarana usaha sangat beralasan karena diyakini dapat mengembalikan kembali kejayaan Pasar Baru tempo dulu sebagai pasar induk terbesar di Kabupaten Kuningan, dimana Pasar Baru saat ini telah mampu menjawab terhadap tantangan adaptasi lingkungan/sosial  sekitar pasar mulai   banyak berubah, perubahan gaya hidup konsumen (lifestyle),” paparnya.

Dimana konsumen ingin mendapatkan pelayanan lebih bukan sekedar membeli barang, tetapi kenyamanan berbelanja saat ini menjadi pilihan utama Konsemen (aman, mudah parkIr, tidak kumuh dan becek, bersih dan fasilitas umum dan fasilitas sosilal yang lengkap). Pasar Baru direncanakan buka selama 24 jam, semua kebutuhan keluarga mulai dari Sembako, peralatan dan perlengkapan rumah dengan harga bisa ditawar  tersedia di lantai 1 bahkan  bagi anak-anak bisa menikmati berbagai permainan dan beraneka macam kuliner yang berada di lantai 2, sehingga Pasar Baru sangat cocok sebagai tempat                    “Belanja Paket Keluarga Sambil Rekreasi”.

Selain program pembinaan dan pengembangan pasar Daerah dalam hal ini merevitalisasi Pasar Baru, juga Pemkab Kuningan sedang merencanakan adanya Pasar Ternak dan akan merevitaliasai pasar-pasar tradisional milk desa, sesuai Visi Misi Kabupaten Kuningan. Menurut Ocin, posisi pasar tradisional sangat strategis, karena selama ini pasar tradisional menjadi indikator stabilitas pangan.

 

Hari Jadi Sebagai Ajang Evaluasi

 

Meskipun baru delapan bulan memimpin Kuningan, tapi dari keberhasilan mendampingi mantan Bupati H. Aang Hamid Suganda, Hj. Utje meraih beberapa penghargaan, salah satunya penghargaan Kabupaten Sehat Kategori Swasti Sabha Wiwerda dari Gubernur Jawa Barat, H. Ahmad Heryawan, yang diserahkan pada Selasa, 19 Agustus 2014, disela-sela Peringatan HUT ke-69 Provinsi Jawa Barat.

Dalam rangka Hari Jadi Kuningan ke-516, ia berpesan kepada seluruh masyarakat untuk bisa menjaga Kuningan. Pesan yang juga tertulis dan disampaikan dalam sambutan Paripurna tersebut, diantaranya, ‘mari Kita jadikan hari jadi ini sebagai ajang evaluasi dan introspeksi untuk lebih meningkatkan lagi pembangunan di kabupaten Kuningan disegala bidang.

Mari Kita jaga dan lestarikan budaya daerah sebagai bagian dari aset pembangunan yang menjadi ciri khas masyarakat kuningan. Mari Kita jaga kebersamaan dan kondusifitas Kabupaten Kuningan sebagai modal dasar untuk melaksanakan segala aktifitas kegiatan pemerintahan dan kemasyarakatan.

Mari Kita tingkatkan kepedulian sosial diantara sesama Kita sebagai wujud toleransi dan kepekaan terhadap masalah yang timbul di masyarakat. Mari Kita tingkatkan kepekaan sosial dalam menyikapi ajakan, propaganda yang dapat menyesatkan cara pandang Kita dalam berbangsa dan bernegara. Tantangan kedepan masih cukup besar, untuk itu mari Kita berkomitmen untuk terus bahu membahu berpartisipasi mengatasi masalah pembangunan demi kesejahteraan masyarakat.’ (nung khazanah)

 

 

BERITA TERKAIT

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Daerah

Riset Tetra Pak: Perusahaan Makanan dan Minuman Berkomitmen Meminimalkan Penggunaan Plastik

NERACA Jakarta - Tetra Pak belum lama ini melakukan survei kepada perusahaan makanan dan minuman atas komitmen keberlanjutan yang dilakukan…

Pemkot Bogor Fokus Tangani Sampah dari Sumbernya

NERACA Kota Bogor - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melalui Satgas Naturalisasi Ciliwung mendampingi warga di wilayahnya fokus menangani…

Beras Medium di Kota Sukabumi Alami Penurunan Harga

NERACA Sukabumi - Harga beras medium di sejumlah kios di Pasar Pelita dan Tipar Gede Kota Sukabumi alami penurunan harga…