Ekspansi Bisnis Ke-10 Negara - Telkom Buktikan Tidak Hanya "Jago Kandang"

NERACA

Jakarta – Komitmen PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) untuk tidak jago dikandang sendiri terus dibuktikan perseroan dengan aksi korporas dan ekspansi bisnis usaha. Melalui anak usahanya PT Telkom Internasional (Telin) berencana untuk melakukan ekspansi ke-10 negara.

Presiden Direktur Telkom Internasional, Syarif Syarial Ahmad mengatakan, saat ini perseroan sedang dalam proses perjanjian dengan Macau, Hongkong, untuk menjalin kerja sama dengan skema mobile virtual network operation (MVNO),”Selain itu, pada akhir September kita juga akan mulai launch kerja sama MVNO dengan Taiwan dan co-branding dengan King of Saudi arabia," katanya di Jakarta, kemarin

Dia menyebutkan bahwa untuk ekspansi di Taiwan, perseroan akan menggandeng Chunghwa Telecom. Perseroan menargetkan pada akhir tahun ini aksi tersebut sudah dapat terealisasi. Sedangkan, untuk yang di Macau, Telin akan menggandeng Companhia de Telecomunicações de Macau (CTM).

Sebelumnya, perseroan berencana untuk menjadi operator di negara tersebut, namun tidak adanya perizinan dari pemerintah setempat membuat Telkom Internasional akhirnya mengubah skema kerja sama menjadi MVNO ataupun co-branding. Selain itu, dengan skema kerja sama ini dana investasi yang dikeluarkan perseroan menjadi lebih sedikit.

Lebih lanjut, kata Syarif, investasi untuk Taiwan dan Macau hanya menghabiskan dana sekitar US$ 2 juta, sedangkan di Saudi Arabia masih kurang dari US$ 1juta. Dana investasi yang tergolong murah ini dikarenakan perseroan tidak harus membangun infrastruktur untuk memuluskan ekspansinya.

Asal tahu saja, Telin telah beroperasi di Singapura, Hong Kong, Timor Leste, Australia, Malaysia, AS dan Myanmar pada tahun lalu. Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini pada 11 Desember 2013 telah mendirikan Telkom USA bertempat di California dan merupakan entitas anak yang 100% sahamnya dimiliki oleh Telin.

Telkom sendiri pada tahun lalu juga telah menandatangani memorandum of understanding (MoU) dengan AL-Lama Group. AL-Lama merupakan konglomerat bisnis cukup terpandang di Arab Saudi yang bergerak di berbagai bidang usaha, seperti properti, hotel, konstruksi, dan telekomunikasi.

Jangkauan bisnis AL-Lama mencapai kawasan Timur Tengah dan Afrika. Adanya MoU tersebut menjadikan AL-Lama  sebagai rekanan lokal untuk berbagai layanan Telkom Group yang akan dipasarkan di Arab Saudi.

Masuknya Telkom ke AS bentuk implementasi strategi follow the traffic. Di mana trafik, khususnya data banyak bermuara di Amerika Serikat, sehingga sangat potensi untuk membangun dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu Hub untuk seluruh Asia Tenggara,”Captive market terbesar di Asia Tenggara adalah  Indonesia dengan jumlah pengguna broadband yang terbesar," paparnya.

Tahun 2013 merupakan pondasi awal kesuksesan Telin di tahun 2014. Hal ini dibuktikan  dengan keberhasilan perusahaan dalam melampaui target pendapatan hingga 34,9%, angka tersebut melebihi total pertumbuhan beban sebesar 24,4%.“Pada tahun ini kami memperbaiki skenario dan business plan Perusahaan, persiapan pencapaian target pendapatan bagi Telkom Australia dan Telin Timor-Leste serta tidak luput dari perhatian Telin adalah pengembangan infrastruktur jaringan, mengingat  infrastruktur inilah yang nantinya akan membawa Telin dan footprint-nya berhasil dalam pencapaian target pendapatan,”kata Syarif Syarial Ahmad. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…