Gandeng Bahana dan Trimegah - BTN Incar Fee Based Dari Jualan Reksadana

NERACA 

Jakarta - Bank BTN terus melakukan terobosan bagaimana dapat memberikan layanan lebih kepada nasabahnya. Karena itulah diperlukan adanya inovasi produk yang dapat menyentuh apa yang dibutuhkan nasabah. “Salah satunya adalah kebutuhan untuk berinvestasi yang aman. Atas dasar itulah kami mengajak PT Bahana Sekuritas dan PT Trimegah  Asset Management  menjadi mitra dalam menyiapkan produk investasi yang aman berupa reksadana,” kata Maryono, Direktur Utama Bank BTN usai melakukan penandatanganan kerjasama penjualan Reksadana  bersama Bahana dan Trimegah di Jakarta, Kamis (21/8). 

Menurut Maryono,  kerjasama ini sudah cukup lama direncanakan bagaimana agar Bank BTN juga dapat menyediakan fasilitas investasi yang aman bagi nasabah. Kami bersyukur akhirnya Bahana dan Trimegah dapat menjadi mitra bisnis  Bank BTN dalam penjualan reksadana. Naskah kerjasama ditandatangani oleh Maryono, Direktur Utama Bank BTN. Sementara dari PT Bahana Sekuritas naskah ditandatangani oleh  Edward P. Lubis, Presiden Direktur dan Denny R.Thaher, Direktur Utama PT Trimegah Asset Management.

Kerjasama yang ditandatangani oleh masing-masing pihak dimaksudkan sebagai landasan untuk menjalankan bisnis sesuai dengan ruang lingkup kerjasama  dalam  penjualan Reksadana. Penjualan Reksadana ini akan melengkapi layanan pemasaran produk non banking yang sudah diluncurkan Bank BTN sebelumnya, seperti ORI (obligasi ritel Indonesia), Sukuk Ritel  dan Saving Bond Ritel (SBR). 

Maryono menambahkan, penjualan produk Reksadana diharapkan akan menambah fee based income perseroan. Reksadana  nantinya akan dipasarkan melalui 29  kantor layanan BTN Prioritas  yang tersebar di seluruh Indonesia. Dijadwalkan sampai dengan akhir tahun 2014 jumlah layanan BTN Prioritas  menjadi 39  kantor layanan.  

Bank BTN akan tetap fokus pada bisnis pembiayaan perumahan. Potensi perumahan masih sangat besar dan Bank BTN sebagai bank fokus dapat memiliki portfolio pembiayaan perumahan hingga 85%. Sementara bank umum terkendala regulasi karena portofolio mereka maksimal hanya 20% di KPR. Sedangkan Bank BTN adalah bank khusus, jadi tidak dibatasi.  Karena potensi bisnis dan perannya yang sangat besar, Bank BTN akan menjadi besar sebagai Mortgage Bank di Indonesia.

Bank BTN masih menjadi pemimpin pasar pembiayaan perumahan di Indonesia dengan penguasaan pangsa pasar total KPR sebesar 24%. Sedangkan untuk segmen KPR subsidi, peran Bank BTN sangat dominan dengan menguasai pangsa pasar lebih dari 95% dari total penyaluran FLPP tahun 2011, 2012 dan 2013. Secara kumulatif, Bank BTN telah memberikan KPR kepada lebih dari 3.500.000  orang di seluruh Indonesia. Jika masing-masing rumah dihuni rata-rata 5 orang, maka KPR Bank BTN telah dinikmati oleh 15.000.000  lebih masyarakat Indonesia.  (kam)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…