Rilis Produk SKT Baru - Siasat Gudang Garam Agar Bisnis Tetap "Ngebul"

NERACA

Surabaya –Bisnis rokok pada paruh pertama tahun ini tidak lagi “ngebul” dibandingkan dengan priode yang sama tahun sebelumnya. Hal inilah yang dialami PT Gudang Garam Tbk (GGRM) yang mencatatkan penurunan volume penjualan produk sigaret kretek tangan (SKT) sebesar 27% seiring dengan penurunan volume penjualan industri untuk kategori SKT sebesar 21%.

Direktur PT Gudang Garam Tbk, Heru Budiman mengatakan, secara persentase dari seluruh volume penjualan perseroan, segmen SKT turun dari kisaran 12% pada akhir tahun 2013 menjadi 10% pada semester pertama tahun 2014,”Penurunan penjualan SKT ini dipicu konsumen di kategori tersebut tidak berkembang selama ini. Oleh sebab itu, perusahaan berencana mengeluarkan produk SKT baru,”ujarnya di Surabaya, Kamis (21/8).

Dirinya menjelaskan, untuk mendongkrak penjualan SKT tersebut, pihaknya akan merilis varian baru yang akan di jual pada level lebih tinggi dibandingkan Gudang Garam Merah. Tercatat pada semester pertama tahun ini, perseroan membukukan pendapatn sebesar Rp32,7 triliun. Dimana angka tersebut meningkat 22,6% dibandingkan periode sama pada tahun lalu,”Untuk kategori sigaret kretek mesin (SKM) full flavor yang merupakan 75% dari total volume penjualan perseroan, maka volume penjualan merk Gudang Garam naik sebesar 10%. Sementara, volume penjualan industri rokok mengalami penurunan sebesar 2%,”ungkapnya.

Di sisi lain, kata dia, untuk kategori SKM light/mild yang merupakan 15% dari total volume penjualan perseroan justru volume penjualan produk Gudang Garam naik 37%. Padahal, volume penjualan industri di kategori tersebut turun enam persen. Mengenai kinerja ekspornya, kata Heru, sampai sekarang Malaysia masih menjadi tujuan ekspor utama.

Tercatat dari keseluruhan produksi GGRM, kini pasar ekspor memberikan kontribusi antara empat hingga enam persen,”Pencapaian ekspor paling besar terlihat di Malaysia, Timur Tengah, dan Jepang. Permintaan di Malaysia, kemungkinan karena tenaga kerja Indonesia di sana banyak,”tuturnya.

Kalau animo pasar Timur Tengah, lanjut dia, dipengaruhi oleh besarnya permintaan warga Indonesia yang melakukan perjalanan haji dan umroh. Penyebab lainnya, dikarenakan Timur Tengah juga masih menjadi kantong tenaga kerja migran Indonesia.

Asal tahu saja, sebelumnya perseroan memutuskan untuk menurunkan produksi di segmen sigaret kretek tangan sebesar 21%. Disebutkan, akibat penurunan produksi ini, ribuan karyawan di unit SKT sempat kelimpungan. Jam kerja mereka yang biasanya mencapai sepuluh jam dipangkas hingga tinggal satu-dua jam saja. Kondisi ini berjalan hingga beberapa bulan dan sempat memunculkan rumor adanya pengurangan karyawan besar-besaran, meski akhirnya dibantah perusahaan.

Meskipun demikian, berdasarkan tahun ini masih bisa membagikan dividen tahun 2013 kepada pemegang saham sebesar Rp 1,5 triliun atau Rp 800 per lembar saham kepada pemilik saham. Disebutkan, keputusan pembagian ini telah mendapatkan persetujuan dari pemegang saham dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), “Perseroan memutuskan membagikan deviden tunai sebesar Rp 1,5 triliun atau Rp 800 per lembar saham kepada pemilik saham,”kata Heru. (ant/bani)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…