DJPB KKP Gandeng BUMN - Eks Tambak Inti Rakyat Kini Lebih Produktif

NERACA

Karawang - Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB) Karawang yang merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah melakukan upaya untuk mengembangkan dan memberdayakan Kawasan Tambak Eks TIR (Tambak Inti Rakyat) dengan menggandeng Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PERINDO untuk mengembangkan usaha budidaya ikan/udang dengan memanfaatkan kawasan tambak tersebut.

“Kerjasama ini sangat strategis karena mampu menggandeng BUMN yang dalam hal ini memiliki modal untuk melakukan investasi dan memanfaatkan lahan tambak yang telah sekian lama kosong sekaligus memberdayakan para petambak yang selama ini belum dapat mengolah tambak tersebut. DJPB melalui BLUPPB Karawang menjembatani hal ini. Sehingga aspek peningkatan produksi tercapai dan petambak Eks TIR akan meningkat kesejahteraannya serta menciptakan lapangan kerja baru,” kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, pada saat memberikan pernyataan terkait dimulainya revitalisasi Tambak Eks TIR di Karawang, Jawa Barat, Rabu (20/8).

Slamet menambahkan bahwa BLUPPB Karawang memang sejak berdirinya ditujukan untuk memberikan contoh dan dorongan kepada petani tambak mengenai cara pembudidayaan udang di tambak secara baik dan benar, meningkatkan produksi udang dan Memberikan kesempatan kerja kepada petani tambak setempat dalam rangka meningkatkan pendapatan dan kehidupan sosialnya. “Dengan adanya kerjasama antara BLUPPB Karawang dengan PERINDO, perlahan tapi pasti kawasan tambak di wilayah ini akan menjadi lebih produktif dan kesejahteraan petambak juga akan meningkat,” tambah Slamet.

Pada awal pencanangan pengelolaan tambak ini, 30 ha tambak telah siap untuk digunakan. Secara bertahap dengan modal yang akan bergulir, maka 151 ha tambak eks TIR yang selama ini belum digarap akan dapat berproduksi dan menghasilkan udang. “BLUPPB Karawang telah memiliki teknologi untuk meningkatkan produksi udang tiap hektar tambak  sebesar 15 ton per musim tanam. Dalam satu tahun mampu berproduksi selama tiga siklus. Jadi secara bertahap, kawasan tambak di sini akan mampu menghasilkan udang sekitar 6.700 ton per tahun,” papar Slamet.

Direktur Operasional PERINDO, Haryomo, mengatakan bahwa PERINDO saat ini melihat peluang usaha di sektor perikanan budidaya. PERINDO selama ini bergerak di perikanan tangkap, dan sekarang tertarik untuk menanamkan modalnya di usaha budidaya udang. “Kami melihat BLUPPB Karawang mempunyai kemampuan secara teknis dalam usaha budidaya udang dan kami juga ingin memberdayakan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat petambak di wilayah ini. Jadi ini merupakan kerjasama yang baik untuk peningkatan kesejahteraan dan menggerakkan roda perekonomian nasional,” kata Haryomo.

Slamet juga mengatakan bahwa semua usaha ini merupakan bagian dari program revitalisasi tambak udang yang sudah digulirkan sejak tahun 2012. “Program ini telah berhasil meningkatkan produktivitas lahan tambak, meningkatkan kesejahteraan petambak, menyerap tenaga kerja dan juga meningkatkan produksi udang nasional. Kami sangat mengharapkan investor-invesator lain untuk berinvestasi di bidang perikanan budidaya yang secara nyata telah mampu berkontribusi pada perekonomian nasional dan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” pungkas Slamet.

Sebagai catatan, DJPB KKP juga telah menyulap bekas tambak terbengkalai (idle) akibat banjir rob di wilayah pantai utara Jawa menjadi produktif lagi untuk budidaya udang. Contohnya adalah di Desa Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah. Tambak yang dulunya terbengkalai, saat ini sudah mampu berproduksi. Di sana dikembangkan program tambak percontohan (demonstration farm-demfarm).

emanfaatan dan pengembangan tambak idle/terlantar di Kota Pekalongan khususnya di Desa Degayu, Kec. Pekalongan Utara ini dilaksanakan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara bekerja sama dengan Dinas Kelautan, Perikanan dan Pertanian Kota Pekalongan serta Dinas Kelautan dan Perikanan Propinsi Jawa Tengah. Pada awalnya, BBPBAP Jepara melaksanakan diseminasi kegiatan budidaya udang vaname di tambak seluas 0,4 ha. Teknologi yang diterapkan adalah Sistem Budidaya Udang Tertutup, dengan biosecurity yang ketat, seperti menggunakan benih bebas virus, pemasangan pagar di sekeliling tambak dan juga penggunaan plastik mulsa di dasar tambak.

”Saat ini usaha budidaya udang di daerah ini telah berkembang menjadi kurang lebih 700 ha, dimana 40% dikelola secara semi intensif dan sisanya merupakan tambak tradisional. Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya melalui BBPBAP Jepara selalu melakukan pendampingan secara rutin sehingga tingkat keberhasilan usaha budidaya yang dijalankan cukup tinggi yaitu melalui penerapan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Ini menunjukkan bahwa gairah masyarakat untuk berbudidaya udang telah meningkat dan hal ini didukung oleh pemerintah daerah setempat,” kata Slamet Soebjakto, belum lama ini.

BERITA TERKAIT

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…

BERITA LAINNYA DI Industri

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

Hingga H+3 Pertamina Tambah 14,4 juta Tabung LPG 3 Kg

NERACA Malang – Selama Ramadhan hingga H+3 Idul Fitri 2024, Pertamina melalui anak usahanya, Pertamina Patra Niaga, telah menambah pasokan…