Cara Pandang Baru Pasar ASEAN

Oleh: Fauzi Aziz

Pemerhati Industri dan Perdagangan

Pemahaman kita terhadap ASEAN secara geografis, demografis, historis, politik, budaya dan ekonomi secara paripurna menjadi penting sebagai satu kesatuan bangsa yang utuh. Karena secara politik, budaya dan ekonomi pada tahun 2015 sudah menjadi warga Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Cara mengelola kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan kita harapkan menjadi lebih baik yang secara fundamental harus mampu memberikan pengaruh besar, dan berdampak positif terhadap tatanan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia sebagai warga MEA yang bisa tampil secara profesional, kompeten, dan berdaya saing tinggi.

Tugas seluruh komponen bangsa dan bersama pemerintah dan anggota legislatif yang baru mempunyai tanggung jawab untuk merespons semua tantangan, ancaman dan gangguan yang ada. Kalau peluangnya untuk menjadi raksasa ASEAN rasanya tidak perlu diragukan lagi. Dan untuk menjadikan pasar ASEAN sebagai bagian dari pasar dalam negeri harus kita wujudkan bersama sebagai bagian dari stretegi dan kebijakan ekonomi Indonesia di waktu-waktu mendatang.

Di benak kita tidak ada salahnya kalau mulai dari sekarang dibiasakan untuk memahami bahwa ASEAN adalah Indonesia, dan Indonesia adalah ASEAN. Produk dan jasa yang dihasilkan oleh Indonesia hakekatnya adalah produk dan jasa yang dihasilkan oleh MEA. Pasar dalam negeri kita bukan lagi 240 juta jiwa tetapi sudah menjadi lebih besar dari itu, yakni menjangkau sekitar 600 juta jiwa yang harus dicukupi kebutuhannya. Spektrum dan cara pandang kita terhadap Indonesia hampir pasti akan mengalami pergeseran setelah menjadi bagian dari MEA.

Tata pergaulannya juga akan mengalami perubahan. Teknologi informasi dan kemudahan bertransportasi di kawasan akan mempermudah saling membuka akses, di antara warga bangsa masing-masing. Mereka lama kelamaan akan makin merasa at home hidup sebagai anggota masyarakat ekonomi ASEAN. Kerjasama industri antar negara ASEAN, termasuk kerjasama antar sektor IKM sangat disarankan untuk dilakukan melalui proses kolaborasi dan aliansi  seperti yang pernah dilakukan di masa lalu dengan mendirikan pabrik pupuk ASEAN di Aceh.

Kerangka kerjasama industri semacam itu penting karena MEA juga sudah banyak melakukan kerjasama ekonomi dengan negara-negara lain di luar ASEAN, yaitu, Tiongkok, India, Korea Selatan, Selandia Baru, serta dengan negara-negara lainnya di dunia. Pejabat-pejabat senior di beberapa kementerian yang menangani masalah ekonomi harus memahami peta geopolitik dan geostrategik tentang Indonesia yang telah bergabung dengan dunia secara politik, budaya dan ekonomi tanpa harus mengorbankan kepentingan nasional kita karena semua negara yang bermitra juga melakukan hal yang sama.

Dengan mengambil posisi pasar ASEAN sebagai bagian dari pasar dalam negeri, maka postur PDB ekonomi Indonesia di masa depan harus semakin kuat disumbang oleh peranan investasi dan ekspor dalam volume maupun persentase yang semakin besar. Ukuran ini penting untuk diraih karena data ini akan memberikan indikasi bahwa ekonomi Indonesia semakin efisien, produktif, dan berdaya saing.

BERITA TERKAIT

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…

BERITA LAINNYA DI

Iklim dan Reformasi Kebijakan

Oleh: Suahasil Nazara Wakil Menteri Keuangan Sebagai upaya untuk memperkuat aksi iklim, Indonesia memainkan peran penting melalui kepemimpinan pada Koalisi…

Cawe-cawe APBN dalam Lebaran 1445 H

  Oleh: Marwanto Harjowiryono Widyaiswara Ahli Utama, Pemerhati Kebijakan Fiskal   Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melaporkan kepada Presiden Joko…

Investasi Emas Pasca Lebaran

Oleh: Agus Yuliawan Pemerhati Ekonomi Syariah Usai lebaran Idul Fitri 1445 H masyarakat Indonesia mulai menjalankan aktifitas kembali seperti biasanya…