Ada Tekanan di Balik Pengunduran Diri Karen?

NERACA

Jakarta – Pengunduran diri Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama PT Pertamina (Persero) cukup mengejutkan publik. Beragam spekulasi terus mengemuka terkait dengan apa yang sesungguhnya terjadi di balik pengunduran diri Karen dari Pertamina, kendati yang bersangkutan sudah mengemukakan alasan untuk mengurus keluarga dan mengajar di Universitas Harvard, Amerika Serikat. Surat pengunduran Karen tersebut tertanggal 13 Agustus 2014. Lalu apa alasan tersembunyi di balik pengunduran diri Karen Agustiawan dari Pertamina?

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku tidak bisa lagi menahan keinginan mundur bos Pertamina tersebut. Menurut Dahlan, pemegang saham tidak bisa lagi menahan Karen untuk tetap memimpin Pertamina. Dahlan pun sudah merestui pengunduran diri tersebut, meski bakal mulai berlaku pada 1 Oktober mendatang. Sejatinya, ujar Dahlan, Karen sudah cukup lama berkeinginan untuk mundur dari Pertamina, namun karena sumbangsihnya masih dibutuhkan maka selalu ditolak. “Karen mampu menyelesaikan banyak persoalan," ungkap Dahlan di Jakarta, Senin (18/8).

Dahlan pun menampik sinyalemen bahwa pengunduran diri lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut terkait dengan permasalahan tidak teralisasinya kenaikan elpiji ukuran 12 kg. Menurut catatan, Pertamina berencana menaikkan harga elpiji 12 kg pada 1 Juli 2014 untuk menekan kerugian bisnis tersebut, namun ditunda karena terbentur bulan Puasa dan Lebaran yang dikhawatirkan memberatkan masyarakat. Selanjutnya, Pertamina mengajukan kenaikan harga per 15 Agustus 2014 dan kembali belum mendapat persetujuan pemerintah. “Tidak ada hubungannya dengan elpiji,” tegas Dahlan.

Secara terpisah, Menteri ESDM Jero Wacik mengaku belum mendapat pemberitahuan secara resmi pengunduran Karen dari Pertamina. Berbeda dengan Jero, Komisaris Pertamina sekaligus Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo memahami pengunduran Karen Agustiawan sebagai dirut BUMN migas tersebut. Susilo mengatakan, dewan komisaris akan menunggu rapat umum pemegang saham luar biasa yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Tercatat sudah 6,5 tahun Karen menjabat sebagai bos Pertamina. Sejak 2009, salah satu Srikandi Migas Indonesia itu ditunjuk Menteri BUMN saat itu, Sofyan Djalil, untuk memimpin perusahaan energi ini. Pada 2013 lalu, Menteri BUMN Dahlan Iskan memperpanjang masa jabatannya. Sehingga Karen adalah Dirut Pertamina yang terpanjang masa jabatannya setelah era reformasi, karena sebelumnya Pertamina sering ganti dirut dalam beberapa bulan.

Pendapat dikemukakan mantan Sekretaris Kementerian BUMN Said Didu. Menurut dia, tekanan yang diterima oleh direksi perusahaan BUMN seperti Pertamina sangat besar. Tekanan tersebut boleh jadi datang dari ketidaktegasan pemerintah dalam mengambil keputusan sehingga berpotensi memunculkan masalah hukum terhadap bos BUMN itu sendiri. Namun, berbagai sinyalemen pengunduran diri Karen ditepis oleh Juru Bicara Pertamina Ali Mundakir, yang menegaskan bahwa pengunduran diri Karen Agustiawan sebagai direktur utama karena alasan pribadi, yakni ingin mengurusi keluarga dan mengajar di kampus.

Sementara itu, mantan Komisaris Pertamina Maizar Rahman menilai Karen Agustiawan berhasil memimpin Pertamina dengan membawa BUMN tersebut ekspansi ke luar negeri. Di bawah kepemimpinan Karen, Pertamina masuk jajaran perusahaan terkemuka di dunia dalam 500 Global Fortune. Pada 2013, Pertamina masuk dalam rangking 122 dalam Fortune 500 dan 2014 masuk 123. Menurut dia, selain sosok pekerja keras, Karen cukup banyak memiliki prestasi seperti ekspansi Pertamina ke luar negeri. “Kinerja Pertamina makin membaik dan mampu ekspansi ke luar negeri," terang Maizar. munib

BERITA TERKAIT

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…

BERITA LAINNYA DI Berita Utama

MESKI TERJADI KETEGANGAN IRAN-ISRAEL: - Dirjen Migas: Harga BBM Tak Berubah Hingga Juni

Jakarta-Dirjen Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Tutuka Ariadji mengungkapkan harga bahan bakar minyak (BBM)…

PREDIKSI THE FED: - Tahan Suku Bunga Imbas Serangan Iran

NERACA Jakarta - Ketegangan konflik antara Iran dengan Israel memberikan dampak terhadap gejolak ekonomi global dan termasuk Indonesia. Kondisi ini…

PEMERINTAH ATUR TUGAS KEDINASAN ASN: - Penerapan Kombinasi WFO dan WFH

Jakarta-Pemerintah memutuskan untuk menerapkan pengombinasian tugas kedinasan dari kantor (work from office-WFO) dan tugas kedinasan dari rumah (work from home-WFH)…