Alasan Kondisi Pasar - Berau Energy Tunda Obligasi Dollar

NERACA

Jakarta – Sejatinya PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) melalui anak usahanya Berau Capital Resources II Pte Ltd, bakal menerbitkan obligasi dollar AS dalam waktu dekat ini. Namun rencana aksi korporasi perseroan menerbitkan surat utang tertunda lantaran kondisi pasar yang kurang mendukung. Hal tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.

Disebutkan, penundaaan penerbitan obligasi berdenominasi dolar Amerika Serikat tersebut karena alasan kondisi pasar yang belum tepat. Sekedar informasi, perseroan sebeumnya berencana menerbitkan  obligasi valas sebesar US$ 450 juta. Dana hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk pembayaran kembali (refinancing) surat utang senior US$ 450 juta yang diterbitkan Berau Capital Resources Pte Ltd, yang akan jatuh tempo pada 8 Juli 2015.

Direktur Utama BRAU Amir Sambodo pernah bilang, pihaknya telah melakukan roadshow dan masih berlangsung untuk menawarkan obligasi tersebut kepada lembaga atau investor lain di luar wilayah Indonesia secara terbatas.

Adapun obligasi ini akan jatuh tempo selambat-lambatnya pada tahun ke-5 sejak obligasi diterbitkan. Suku bunga obligasi tetap (fix rate) atau kupon maksimal 12% per tahun. Bunga ini akan dibayar setiap 6 bulan. Obligasi tersebut sedianya akan dicatatkan di Bursa Singapura. Perseroan telah menunjuk Barclays, Citigroup dan Standard Chartered Bank sebagai initial purchaser (pembeli awal).

Nilai obligasi US$ 450 juta tersebut lebih dari 50% dari ekuitas perseroan berdasarkan laporan keuangan akhir tahun yang berakhir pada 31 Desember 2013. Bagi Presiden Direktur PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), Ronald Andi Kasim, lesunya pasar surat utang korporasi sudah terasa pada Juli hingga Agustus tahun ini, “Lesunya pasar surat utang ini dipicu belum adanya kepastian siapa presiden 2014-2019 dan arah kebijakan ekonomi ke depan,”ungkapnya.

Tercatat hingga Juli tahun ini, PT Berau Coal Energy Tbk telah mengeruk batu bara sebanyak 14 juta ton. Dengan pencapaian tersebut, perseroan yakin dan optimis dapat mencapai target hingga akhir tahun. Direktur Operasi BRAU Arief Wiedhartono mengatakan, untuk produksi batu bara sebesar 14 juta ton sampai Juli 2014 tersebut sesuai rencana perusahaan, meski bulan tersebut terdapat momen hari besar keagamaan,”Sampai Juli sekitar 14 juta ton, ini sudah dihitung mencakup puasa dan Lebaran, jadi sejauh ini kita masih sesuai rencana produksi awal,”tuturnya.

Mengacu dari kenyataan produksi tersebut, pihaknya optimis bisa mencapai target produksi tahun ini yang ditetapkan pemerintah sebesar 24,2 juta ton. Target tersebut naik dibanding realisasi tahun sebelumnya sebanyak 22,3 juta ton,”Indikasi pemerintah 24,2 juta ton kapasitas tambang kita mencukupi target tersebut," ungkapnya.

Awalnya perseroan telah mengajukan target produksi batubara tahun ini sebesar 26 juta ton, namun pemerintah menetapkan 24,2 juta ton. Sehingga tidak bisa memasuki pasar baru. Saat ini, produksi batu bara BRAU paling banya dieskpor keluar negeri seperti China dan India. Dimana persentasenya 20% domestic dan 80% ekspor. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…