Investasi Syariah - Pilihan Jitu Perbaiki Kondisi Keuangan Pasca Lebaran

Bulan ramadhan telah dirasakan oleh seluruh umat muslim di dunia termasuk Indonesia. Tradisi mudik ke kampung halaman, bersilaturahmi dengan sanak saudara dan berbagi sedekah sudah menjadi budaya yang tidak terpisahkan bagi masyarakat muslim di Indonesia. Selama lebaran masyarakat cenderung cukup dalam menguras anggaran keuangan dengan mengalokasikan banyak biaya ekstra berkisar 30% atau lebih.

Oleh karena itu, di pasca lebaran ini, investor perlu melakukan check-up kondisi terkini keuangan yang dimilikinya serta “berolahraga" investasi dengan mencari instrumen investasi yang memberikan return lebih tinggi dari biasanya tanpa menghilangkan unsur ibadah.

“Mengelola pengeluaran pasca momen tersebut mesti dilakukan secara cermat, salah satunya dengan metode syariah,” tutur financial planner dari ZAP, Prita Hapsari Ghozie.

Bagi umat muslim, mungkin sudah sering mendengar dan tahu arti kata syariah tersebut. Namun, bagi yang belum mengerti, sesuatu yang diatur secara syariah, termasuk dalam merencanakan keuangan bertujuan untuk mendatangkan dan memelihara kemaslahatan. Karena itu, konsep ini bisa diterapkan dalam berbagai hal.

Menurut Prita, pada dasarnya berinvestasi di syariah maupun konvensional sama saja, namun ada sedikit perbedaan pada pilihan instrumennya.

"Bedanya hanya pada pemilihannya saja. Investasi harus disesuaikan dengan profil risiko dan tujuan finansial apakah jangka pendek, menengah, dan panjang,” ujar dia

Ya, dalam sistem syariah, para investor dapat berinvestasi pada hal-hal yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah, yang tidak menerima bunga, harus ada pembayaran zakat, dan diawasi anggota dewan syariah.

Selain dasar hukum dan kelembagaan, perbedaan antara investasi syariah dengan investasi konvensional lainnya adalah kepemilikan dana atau investor. Jika investor syariah berasal dari patungan dari para peserta dan perusahaan sebagai pengelola dan pemegang dana. Lain dengan investasi konvensional karena dana investasi milik perseorangan dan perusahaan berhak menggunakan dana tersebut.

Seperti diketahui, Investasi syariah adalah investasi berbentuk portofolio efek berdasarkan hukum Islam, tujuan investasi ini selain mencari keuntungan juga didasarkan atas ibadah kepada Allah, dan resiko ditanggung bersama win win solution.

Lantas bagaimana dengan keuntungan yang diperoleh?  Ada satu keuntungan yang tidak dimiliki ketika menanamkan investasinya di saham konfensional. Selain mendapatkan pahala, beberapa pengamat keuangan mengatakan bahwa salah satu keuntungan lainnya jika menanamkan investasi disaham syariah misalnya adalah index return (indeks keuntungan) yang dimiliki saham syariah dalam jangka panjang lebih bagus.

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…