Menuju Keluarga Ideologis

NERACA

Jika berbicara masalah karakter bangsa, maka ini akan menyentuh aspek pendidikan dan sosialisasi individu sejak dilahirkan sampai dewasa. Institusi keluarga dan pranata sosial yang ada (sekolah, agama, budaya) menjadi hal yang penting untuk diperhatikan agar penanaman moral individu dapat terlaksana.

Ya, pendidikan adalah pintu masuk dalam penyadaran masyarakat dan penetralisir akan faham-faham atau ideolgi yang merusak. Peran itu tidak hanya berada di tangan sekolah, dimana tugas dari guru lebih kepada melatih motorik anak, memperkaya ilmu pengetahuan anak, dan juga mengajarkan budi pekerti kepada anak, tetapi juga peran keluarga.

Peran dari keluarga bahkan yang utama, karena dari sanalah dasar pembentukan karakter anak akan terbentuk. Keluarga adalah tempat pertama dan utama di mana seseorang  dididik dan dibesarkan.  Seperti yang telah diuraikan di dalam resolusi majelis umum PBB, keluarga sebagai wahana untuk mendidik, mengasuh, dan mensosialisasikan anak agar dapat menjalankan fungsinya di masyarakat dengan baik.

Sayangnya, perubahan jaman yang berkembang dengan pesat sudah mengakibatkan pergeseran nilai-nilai dalam keluarga, dimana cinta berubah menjadi situasional. Komitmen dan tanggung jawab berkurang, terutama terhadap pengasuhan anak.

Padahal apabila keluarga gagal untuk mengajarkan kejujuran, semangat, keinginan untuk menjadi terbaik, dan kemampuan-kemampuan dasar, maka akan sulit sekali bagi lembaga-lembaga lain untuk memperbaiki kegagalan-kegagalannya.

Artinya kalau institusi keluarga sebagai fondasi lemah, maka “bangunan” masyarakat juga akan lemah. Tidak kokohnya institusi keluarga ini tercermin pada masalah-masalah yang terdapat dalam  masyarakat seperti kemiskinan, kekerasan yang merajalela, dan segala macam kebobrokan sosial.

Pada hakikatnya pendidikan di dalam keluarga merupakan pendidikan sepanjang hayat. Pembinaan dan pengembangan kepribadian serta penguasaan yang dilakukan melalui pengalaman hidup sehari-hari dan dipengaruhi oleh sumber belajar yang ada di keluarga, terutama ibu dan bapaknya.

Begitu pentingnya pembinaan dan pendidikan anak sejak dini dalam keluarga akan tertanam secara kuat di dalam diri seorang anak. Sebab, pengalaman hidup pada masa-masa awal umur manusia akan membentuk ciri-ciri khas, baik dalam tubuh maupun pemikiran, yang bisa jadi tidak ada yang dapat mengubahnya sesudah masa itu.

Untuk itu, keluarga secara langsung ataupun tidak, turut mempengaruhi jatidiri sebuah masyarakat. Dari keluargalah muncul generasi manusia yang bermartabat, memiliki rasa kasih sayang, dan saling tolong-menolong di antara mereka. Dengan begitu, akan terciptalah tatanan kehidupan masyarakat yang kuat, yang didukung keluarga-keluarga yang harmonis dan berkasih sayang, karena memiliki pemikiran ideologis sebagai pondasinya.

BERITA TERKAIT

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…

BERITA LAINNYA DI

Wisuda dan Dies Natalis ke 63, Rektor Moestopo : Terapkan Integritas, Profesionalisme dan Entrepreneurship Dalam Dunia Profesi

NERACA Jakarta – Universitas Moestopo Beragama menggelar wisuda dan Dies Natalis ke 63 di Jakarta Convention Centre (JCC) pada Selasa…

Mempersiapkan Perlengkapan Sebelum Masuk Sekolah

  Perlengkapan sekolah adalah hal yang sangat penting untuk disiapkan setelah libur panjang, salah satunya setelah libur Lebaran. Banyak persiapan yang perlu…

Blokir Game yang Memuat Unsur Kekerasan

  Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) kembali mengungkapkan pandangannya terkait game-game yang sering dimainkan kalangan anak-anak. Menurut lembaga tersebut, sudah seharusnya…