Mengatur Keuangan Pasca Lebaran

Lebaran merupakan waktu yang digunakan oleh banyak orang untuk berbagi rezeki. Walau ada tambahan uang Tunjangan Hari Raya (THR) yang menambah pendapatan, karena tidak mengatur keuangan dengan tepat, beberapa orang malah bokek pasca lebaran. Pasalnya, gaji yang diterima di bulan saat lebaran tiba, pun habis terpakai. Bahkan, ada beberapa orang yang memaksakan untuk menguras tabungannya atau menyisakan hutang kartu kredit demi berbelanja lebaran.

NERACA

Bagi umat Islam, hari raya Idul Fitri atau lebaran merupakan hari kembali suci (fitri). Hari dimana umat Islam kembali bersih, baik jasmani dan rohani. Namun, bukan artinya tabungan  pun harus bersih karena dipakai lebaran. Sebab, selayaknya momen lebaran seharusnya mampu mengatur  keuangan berjalan lancar. Tanpa hambatan atau pun stagnan.

Bagi kalangan karyawan, lebaran tahun ini termasuk momen yang pas, dimana mereka mendapatkan THR. Biasanya, tunjangan ini dibagikan di pertengahan bulan, atau minimal satu minggu menjelang lebaran. Bagaimana jika THR dan gaji tahun disatukan. Bagi yang belum terbiasa dengan pola pengelolaan keuangan itu biasanya usai lebaran sudah habis. Karena uang plus THR digunakan untuk mudik lebaran.

Perencana Keuangan dari MRE Financial & Business Advisory, Andy Nugroho, mengungkapkan, sebelum mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk hari raya, masyarakat harus mengutamakan kebutuhan terlebih dahulu agar tidak terjadi kepanikan pasca-hari raya.

"Seharusnya ketika dapat THR dan gaji, sisihkan dahulu untuk biaya-biaya pokok seperti biaya kebutuhan sehari-hari. Baru setelah itu selebihnya digunakan untuk pengeluaran di hari Lebaran seperti biaya mudik, bagi-bagi angpau ke sanak saudara, dan lain-lain," ujarnya.


Dirinya juga mengatakan bagi masyarakat yang mudik ke kampung halaman sebaiknya bersikap transparan kepada sanak saudara dengan bersikap apa adanya tidak dan tidak berlebih-lebihan.

"Sekarang kita bersikap realistis saja, bila perantau datang ke kampung halaman pasti dianggapnya sudah sukses, sehingga mereka berharap akan mendapatkan THR yang besar. Bersikaplah transparan, katakan kemampuan Anda berapa, jangan bersikap seakan-akan Anda banyak uang. Karena nantinya itu akan menyusahkan diri Anda sendiri," tambahnya.

Namun dirinya memberi saran kepada masyarakat yang sudah terlanjur menipis keuangannya untuk mempergunakan uang yang masih ada kepada biaya-biaya yang sudah tidak bisa ditunda-tunda lagi.

"Misalnya sudah terlanjur habis-habisan yang harus dilakukan, pertama utamakan bayar cicilan terutama cicilan rumah, kendaraan, dan lain-lain. Kedua alokasikan untuk biaya operasional sehari-hari seperti biaya transportasi ke kantor, biaya SPP sekolah anak. Pokoknya biaya-biaya yang tidak bisa ditunda-tunda lagi," tuturnya..

Tindakan apa yang harus dilakukan untuk menyikapi hal tersebut? Bagaimana cara kita untuk mengatur keuangan yang tepat, dan kejadian bokek pasca lebaran tidak terjadi lagi di lebaran tahun depan.

Merencanakan ramadhan dan lebaran

Berdasarkan kalender masehi, jika tahun depan lebarannya maju 10 hari dari lebaran tahun ini, maka momentum lebaran awal Agustus dan Ramadhan akan jatuh di bulan Juli. Sudah saatnya mulai menghitung semua pengeluaran untuk tahun depan dengan melihat apakah ada kemungkinannya.

Manfaatkan Ramadhan dan awal Syawal mendapatkan ekstra pendapatan

Setelah membuat daftar pengeluaran maka langkah berikutnya adalah membuat langkah alternatif pendapatan apa saja yang mungkin bisa dimanfaatkan pada momentum Ramadhan dan lebaran.

Menabung secara konsisten

Cara ini menjadi langkah terbaik untuk pengelolaan keuangan pada saat lebaran. Misalnya, bila Anda mendapatkan THR tahun ini atau terkena PHK maka menabung secara konsisten adalah langkah bijak dalam mempersiapkan Ramadhan dan Syawal tahun depan. Artinya Anda tidak lagi tergantung dengan orang lain. 

Lupakan pengaturan keuangan tak terencana

Buatlah pola pengaturan keuangan secara terencana untuk menyiapkan ramadan dan lebaran pada tahun berikutnya.

 

BERITA TERKAIT

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…

BERITA LAINNYA DI Peluang Usaha

Di Tengah Ancaman Boikot, Danone Terus Disoal

Nama perusahaan multinasional asal Prancis, Danone terus bikin geger. Danone dan banyak perusahaan multinasional lainnya  dikecam di seluruh dunia karena aktif…

Khong Guan Luncurkan Biscuits House di KidZania

Memperkenalkan lebih dekat lagi biskuit Khong Guan kepada anak-anak sejak dini sebagai biscuit legendaris di Indonesia, Khong Guan Group Indonesia…

KUR, Energi Baru Bagi UKM di Sulsel

Semangat kewirausahaan tampaknya semakin membara di Sulawesi Selatan. Tengok saja, berdasarkan data yang dimiliki Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulsel,…