Kebijakan Buruk, Pertumbuhan Ekonomi Tertahan

NERACA

Jakarta - Bank Dunia menyatakan kebijakan pemerintah yang buruk mengakibatkan tertahannya laju pertumbuhan perekonomian di tujuh negara di kawasan Timur Tengah, yaitu Mesir, Tunisia, Iran, Lebanon, Jordania, Yaman, dan Libya. "Ketujuh negara itu berpotensi untuk menuju jalur pertumbuhan yang lebih tinggi tetapi keberlanjutan pertumbuhan bergantung kepada pilihan yang diambil pemerintah terkait dengan kebijakan ekonomi," kata Ekonom Bank Dunia untuk Kawasan Timur Tengah dan Afrika Utara, Lili Mottaghi, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (10/8) pekan lalu.

Lili juga menjadi penulis utama laporan Bank Dunia bertajuk "Predictions, Perceptions and Economic Reality-Challenges of Seven Middle East and North African Countries". Menurut dia, ketujuh negara tersebut dinilai terperangkap dalam siklus "kebijakan yang buruk yang berdampak kepada pertumbuhan yang buruk".

Meski terdapat tanda-tanda perbaikan ekonomi terkini seperti di Mesir dan Tunisia, tetapi pertumbuhan tetap berlanjut dengan lemah dan tidak dapat menghasilkan lapangan pekerjaan yang memadai. Selain itu, defisit fiskal yang masih tinggi yang diikuti oleh tingkat utang publik yang berkembang dalam laju yang pesat dari sebelumnya juga menyisikan sedikit tempat untuk investasi yang mempromosikan pertumbuhan.

Laporan lembaga finansial multilateral itu juga mengungkapkan, lapangan pekerjaan yang hanya tercipta sedikit itu juga kerap diisi melalui saluran koneksi yang tersedia sehingga mengakibatkan banyak kaum muda yang frustrasi karena belum mendapatkan pekerjaan. Akibatnya, banyak juga warga di kawasan tersebut yang beralih ke sektor informal dan masuk ke dalam kelompok yang rentan terekspos pada guncangan eksternal ekonomi.

Ekonom Utama Bank Dunia Shanta Devarajan mengatakan, permasalahan banyaknya pekerja yang bekerja di sektor informal juga menjadi permasalahan yang lebih besar dari persoalan pengangguran yang juga semakin tinggi.

"Orang-orang itu, yang tidak menjadi bagian dari statistik pengangguran, berada dalam situasi yang lebih buruk karena kurangnya keamanan dalam pendapatan mereka dan kerap kali mereka hidup dekat dengan garis kemiskinan," katanya.

Untuk itu, dibutuhkan tindakan segera untuk mempromosikan aktivitas ekonomi yang meningkatkan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi seluruh warga negara. Tindakan tersebut antara lain meliputi reformasi struktural, memperbaiki iklim investasi, membenahi tata pemerintahan, dan memindahkan kekakuan dalam pasar produk dan tenaga kerja yang terintegrasi dengan beragam sektor perekonomian. [agus]

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…