Tingkat Literasi Ibu Rumah Tangga Masih Rendah

NERACA

Jakarta - Tingkat literasi sektor jasa keuangan di kalangan ibu rumah tangga dinilai masih rendah yakni 2,13%, berdasarkan penelitian yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan dari 8.000 responden di 20 provinsi di Indonesia. "Khusus untuk ibu rumah tangga, tingkat literasinya masih 2,13% dan tingkat utilisasinya 3,37%," kata Dewan Komisioner Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK, Kusumaningtuti S Setiono di Jakarta, Kamis (7/8).

Titu, sapaan akrabnya, mengatakan berdasarkan sensus penduduk pada 2010, seluruh penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta jiwa yang terdiri dari 118 juta perempuan, di mana 74 juta di antaranya dikelompokkan sebagai ibu rumah tangga. Menurut Titu, literasi adalah tingkat "melek keuangan" atau tingkat pemahaman, pengetahuan, keyakinan terhadap produk jasa keuangan tertentu dan kewaspadaan terhadap produk jasa keuangan yang mencurigakan.

"Karena tingkat literasi tentang jasa keuangan ibu rumah tangga masih rendah dibandingkan jumlah ibu rumah tangga tersebut, maka kami memandang perlu memberikan edukasi tentang jasa keuangan untuk ibu rumah tangga," katanya.

Menurut Titu, edukasi tersebut penting karena menurut penelitian, ibu rumah tangga memiliki beberapa potensi untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan bangsa, karena ibu rumah tangga yang mengelola keuangan keluarga dan mengajarkan kebiasaan mengelola keuangan terhadap putera-puterinya.

Selain itu, tambah Titu, ibu rumah tangga juga seringkali memiliki kegiatan lain untuk mendapatkan penghasilan di tengah kesempatan kerja yang relatif rendah dan memiliki harapan hidup lebih panjang daripada bapak-bapak. Kemudian, lanjut Titu, ibu rumah tangga juga kerap mendominasi keputusan pemanfaatan keuangan keluarga dalam jangka pendek, misalnya membeli emas, membeli reksadana atau menabung.

Titu menambahkan, menurut penelitian oleh Bank Dunia, tingkat keterlibatan masyarakat terhadap lembaga keuangan formal berpengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan penduduk di negara tersebut.

"Jadi, kalau masyarakat bisa menabung atau memperoleh kredit di lembaga keuangan formal, ujung-ujungnya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu sendiri. Semoga program edukasi ini bisa mewujudkan hal itu," kata Titu.

UMKM

Selain ibu rumah tangga, UMKM juga diberi edukasi dalan acara itu. Pemahaman yang baik terkait industri keuangan menjadi penting dipahami oleh UMKM. Sebab, di Indonesia 97% pekerja ada di sektor UMKM.

Data Kementerian Koperasi pada 2012, ada sebanyak 56 juta UMKM di Indonesia. Dan, 55 juta di antaranya tergolong mikro. "107 juta penduduk Indonesia bekerja di UMKM," tambahnya. Saat ini, tingkat literasi keuangan pelaku usaha UMKM juga masih rendah.

Survei OJK menunjukkan, literasi keuangan pengusaha UMKM baru 40,7% dan utilisasinya 60,62%. Karena itu, edukasi keuangan penting untuk dilakukan. "Kami juga kerja sama dengan asosiasi dan pemangku kepentingan lainnya," tandasnya. [ardi]

BERITA TERKAIT

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…

BERITA LAINNYA DI Jasa Keuangan

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar

Ramadan 1445 H, BSI Maslahat Menebar Kebaikan Total Rp11,24 Miliar NERACA Jakarta - BSI Maslahat yang merupakan strategic partner PT…

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile

CIMB Niaga Permudah Donasi Lewat Octo Mobile  NERACA Jakarta - PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) menjalin kerja sama…

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta

Bank Muamalat Jadi Bank Penyalur Gaji untuk RS Haji Jakarta  NERACA Jakarta - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk ditunjuk sebagai…