RISHI WAHAB
Padukan Mental Pengusaha dan Pengacara
Setidaknya ada dua kata yang selalu diingat oleh Rishi Wahab. Yaitu, kejujuran dan kebaikan. Dia yakin betul, setiap kejujuran bakal menuai kepercayaan. Dan, setiap kebaikan bakal memetik persahabatan.
Alkisah, ada seorang pemilik perusahaan ingin mencari salah satu dari karyawannya untuk menjadi memimpin perusahaan miliknya. Masa seleksi berlangsung selama satu tahun. Awalnya, semua dikumpulkan, masing-masing anak buahnya itu diberi benih tanaman. Mereka diperintahkan untuk menanam. Setelah berumur setahun, semuanya diminta membawa tanamannya masing-masing dari benih yang diberikan sang bos.
Kebanyakan mereka menggantinya dengan benih yang baru hingga menghasilkan tanaman yang bagus dan indah, karena benih yang diberi bos tak tumbuh. Hanya ada satu di antara mereka yang hanya membawa pot berisi tanah tapi tak ada tanamannya.
Saat harus menilai siapa yang layak jadi pemimpin perusahaan, bagi bos ternyata mudah. Sebab, benih-benih yang diberikan ke anak buahnya, adalah benih yang sudah direndam air panas, hingga tak mungkin bisa tumbuh, karena sudah mati. Dan karyawan yangmembawa pot kosong itulah yang terpilih. “Dia jujur, jadi dialah yang menuai kepercayaan itu,” kata Rishi.
Lalu, bagaimana dengan makna kebaikan? Menurut pria kelahiran Jakarta, 12 Mei 1979 ini, dirinya telah memetik hasilnya. Kebaikan yang selama ini dikerjakan, telah menuai persahabatan. “Buah dari kebaikan itu, saya atau siapa saja pasti akan memiliki banyak teman dan sahabat. Karena jujur, diapun akan dipercaya untuk menjadi pengurus,” kata Rishi dalam sebuah perbincangan di kantornya di Jalan Bungur Besar Raya 55, di kawasan Senen, Jakarta Pusat.
Menurut dia, bergabung dalam suatu organisasi, sebaiknya jangan hanya sebagai anggota, tapi harus bisa ikut menjadi pengurus. Dengan menjadi pengurus, kata pria klimis ini, tentu akan memiliki kesempatan lebih banyak untuk berbuat. Dari banyak pertemuan dan rapat-rapat, tentu akan mendapat kesempatan lebih banyak untuk mengenal banyak teman.
“Dari banyak teman itulah kita bisa memperoleh pengalaman dan menimba pengetahuan. Dan, itu semua akan menjadi bekal sukses saat menjalankan organisasi maupun perusahaannya masing-masing,” tutur Rishi. Diakuinya, memang setiap aktif di organisasi, pasti membutuhkan pengorbanan, baik waktu, tenaga, juga uang. Di Hipmi, adalah tempat untuk mengasah leadership skills (kemampuan kepemimpinan). Di saat lulus dari Hipmi, atau masih menjadi pengurus, kalau kita aktif, kita banyak kegiatan, di situlah segala peluang akan terwujud. Jadi, kata dia, kita jangan berharap, hanya menjadi anggota dan tidak aktif, kita bisa memeroleh proyek atau job.
Ada tiga organisasi yang diikuti Rishi. Yaitu di Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi), Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi), serta Himpunan Pengusaha Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (HP-MKGR). Walaupun ketiganya sama-sama organisasi kumpulan pengusaha, tapi masing-masing punya kekhasan sendiri.
“Hipmi beda dengan Hippi dan HP-MKGR. Hipmi merupakan organisasi kader yang bergerak mencetak embrio menjadi pengusaha baru,” kata pria yang tinggal di kawasan Sunter ini. Sedangkan, Hippi, lebih banyak berhubungan dengan para kalangan pengusaha kecil dan menengah. Dia bersyukur, di Hipmi Jaya, diberi kepercayaan menjadi ketua bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Di situ banyak kesempatan mengunjung berbagai pameran dagang, bahkan hingga ke berbagai negara.
Dalam berorganisasi, kata dia, awalnya berorientasi socialpreneur, lalu bergerak menjadi entrepreneurship. Dia mengaku tak mengidolakan satu dua orang. Sebab, di antara tokoh-tokoh jebolan sekolah Hipmi, banyak yang menjadi pengusaha sukses, atau bahkan menjadi pejabat pemerintah. Menurut Rishi, kebanyakan pengurus Hipmi itu orang yang jadi, jadi dia tidak menokohkan salah satu di antara mereka. Sebab, masing-masing mempunyai kelebihan sendiri-sendiri.
“Dari tokoh-tokoh senior itu, saya belajar banyak dan menimba pengalaman, yang baik kita serap, yang negatif kita buang,” katanya. Lalu dia sebut satu per satu nama-nama yang bisa dicontoh suksesnya. Di antaranya, HR Agung Laksono, Edy Kuntadi, Aburizal Bakrie, Syarief Cicip Soetardjo, Abdul Latief, Siswono Yudhohusudo, dan Eric Tohir.
Setelah lulus dari Hipmi, karena faktor usia, kita bisa bergabung ke Hippi, Kadin (Kamar Dagang dan Industri) dan organisasi profesi lainnya, termasuk menjadi pejabat atau terjun di dunia politik. “Sepuluh tahun lalu, seakan jantung mau copot kalau disuruh bicara di depan umum,” ujarnya mengenang.
Kini, Rishi banyak berhubungan dengan berbagai pihak, tidak hanya dengan sesama pengusaha, tapi juga kalangan pejabat pemerintahan. Itu sebabnya, dia berobsesi tak hanya menjadi pengusaha saja, tapi 3P, pengusaha, pengacara, dan pilot. Menjadi pengusaha sudah, menjadi pengacara juga sudah, karena sudah berhasil mengantongi gelar sarjana hukum di Universitas Jakarta dan sedang menempuh spesialisasi kepengacaraan, dan mengantongi sertifikat sebagai pengacara. Kini, Rishi mulai belajar masalah hukum. Menurut dia, ada hubungan erat antara bisnis dan hukum. Misalnya, saat berbisnis, akan berhubungan dengan aspek hukum, misalnya harus membuat surat perjanjian, perizinan, maupun tersandung berbagai peraturan perundangan.
“Tinggal satu P yang belum kesampaian, jadi pilot.” Keinginannya belajar di sekolah pilot di Curug, Tangerang tak kesampaian. Namun, dia tak patah arang. Peluangnya menjadi pilot belum pupus. Memang tak bisa menjadi pilot profesional yang bisa menerbangkan pesawat bukan komersial, tapi pilot pribadi. Sertifikat sebagai pilot dalam diperoleh dengan mengikuti kursus di Curug maupun di Malaysia dalam beberapa bulan saja.
Dari keluarganya, nyaris ada yang aktif berorganisasi. Dari tiga bersaudara, hanya Rishi saja yang aktif berorganisasi dan melanjutkan profesi ayahnya sebagai pengusaha. Kakak dan adiknya memilih profesi sebagai guru. “Inginnya mandiri dengan mendirikan usaha sendiri, tapi terpaksa harus membantu ayah meneruskan usahanya,” tuturnya sambil menunjukkan meja dan tempat duduk sang ayahnya yang ada di sebelah, masih dalam satu ruangan.
Usaha sang ayah adalah merintis dan menjalankan Ciloto Indah Permai Hotel & Resort yang ada di kawasan Puncak, Cianjur. Kini, pria berbadan jangkung ini juga telah membangun kerajaan bisnis baru yang sama sekali , yaitu di bidang transportasi, perdagangan umum, juga kargo melalui PT Citra Kencana Persada yang berkantor di Tanjung Priok. “Ayah berpesan, yang penting, kalau berusaha atau bekerja atau berbisnis, bagaimana kita mencintai pekerjaan,” ujarnya.
Selain belajar dari sang ayah, Rishi juga tertarik belajar filsafat dari buku Jawa ‘Primbon’. Salah satu pelajarannya adalah jangan ngoyo. Itu sebabnya, dia selalu berhati-hati dalam merintis usaha baru. Pengalamannya menunjukkan agar dirinya tidak boleh gegabah dalam setiap berbuat. “Saya tak ingin sukses secara instan, sebab, bisa jadi, cepat sukses, cepat pula jatuhnya, dan saya tak ingin demikian,” katanya mengakhiri perbincangan. (saksono)
RISHI WAHAB
Tempat, tanggal lahir: 12 Mei 1979
Email rishi_wahab@hotmail.com
Riwayat Pendidikan:
1982 – 1993 Gandhi Memorial International School, Jakarta
1993- 1995 United World College, Singapura
1998 Program BBA Universitas Indonusa Esa Unggul
2005 - 2006 Trisakti Pajak Brevet A & B
2012 S1- Fakultas Hukum Universitas Jakarta
Riwayat Pekerjaan:
Pengalaman Organisasi:
2011 2014 Sekretaris Umum Hipmi Jakarta Utara
2011- 2016 Ketua Umum DPC Hippi Jakarta Utara
2011- 2017 Wasekjen BPP Himpunan Pengusaha MKGR
2014 – 2017 Ketua Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Hipmi Jakarta Raya
Yudi Candra Pakar Membaca Wajah Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…
Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…
KCD Wilayah III Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…
Yudi Candra Pakar Membaca Wajah Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…
Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…
KCD Wilayah III Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…